Militer Mesir Kirim Tim Khusus untuk Sterilisasi Masjid Selama Ramadan

Umat Muslim melakukan salat Tarawih di dalam Masjid Al-Azhar pada bulan puasa Ramadan, di tengah pandemi penyakit Covid-19 di wilayah Islam tua Kairo, Mesir, 13 April 2021. [REUTERS / Mohamed Abd El Ghany]
Umat Muslim melakukan salat Tarawih di dalam Masjid Al-Azhar pada bulan puasa Ramadan, di tengah pandemi penyakit Covid-19 di wilayah Islam tua Kairo, Mesir, 13 April 2021. [REUTERS / Mohamed Abd El Ghany]

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan bersenjata Mesir mengerahkan tim untuk membersihkan masjid-masjid besar selama bulan Ramadan.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Mesir, Tamer El-Refae, pada Rabu mengatakan sterilisasi masjid adalah bagian dari kampanye angkatan bersenjata untuk mensterilkan tempat-tempat yang sering dikunjungi warga selama bulan suci untuk menghindari peningkatan kasus virus corona, dikutip dari surat kabar Al-Ahram, 15 April 2021.

Masjid-masjid utama Mesir yang disterilisasi militer di antaranya, Masjid Al-Hussein, Masjid Amr Ibn Al-Aas, dan Masjid Al-Azhar.

Juru bicara militer mengatakan operasi desinfeksi termasuk fasad, dinding dan lantai masjid.

"Operasi ini sejalan dengan tindakan pencegahan yang telah diambil negara untuk mencegah penyebaran virus," kata Tamer El-Refae.

Tindakan ini juga bagian dari kerangka kesiapan Komando Umum Angkatan Bersenjata Mesir untuk mengalokasikan semua kemampuannya untuk membantu berbagai otoritas negara, katanya.

Tim dari Angkatan Bersenjata Mesir mendisinfeksi lantai masjid-masjid utama di Mesir selama Ramadan.[Al-Ahram]

Mesir merayakan Ramadan yang lebih longgar tahun ini dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu, meski ada kekhawatiran kemungkinan infeksi gelombang ketiga Covid-19.

Mesir sejauh ini mencatat 211.307 kasus virus corona yang dikonfirmasi, termasuk 12.487 kematian, menurut laporan Reuters pada Rabu.

Infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi oleh pemerintah telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, meningkat di atas 800 kasus harian yang dikonfirmasi menjelang Ramadan. Pejabat telah mendesak orang-orang untuk mematuhi protokol kesehatan untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan gelombang ketiga infeksi.

Para ahli mengatakan angka resmi kemungkinan hanya mencerminkan sebagian kecil dari kasus Covid-19 di Mesir karena pengujian yang relatif terbatas dan tidak dimasukkannya hasil tes pribadi.

Pemerintah Mesir telah meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19, tetapi sejauh ini baru menerima pasokan vaksin Sinopharm dari Cina dan vaksin AstraZeneca melalui fasilitas COVAX dalam jumlah terbatas.

Baca juga: Mesir Rayakan Bulan Ramadan Tanpa Pembatasan Ketat Meski Kasus Covid-19 Naik

AL-AHRAM | REUTERS