TEMPO.CO, Jakarta - Halal atau tidaknya vaksin COVID-19 masih berperan dalam menentukan apakah Muslim ingin divaksin atau tidak. Satgas Nasional Muslim Amerika untuk COVID-19 dan Koalisi COVID Nasional untuk Muslim Kulit Hitam tahu betul masalah tersebut. Oleh karenanya, untuk Ramadan kali ini, mereka mengeluarkan edaran yang pada intinya menjamin vaksin COVID-19 itu halal.
Dikutip dari CNN, langkah itu dilakukan keduanya untuk memastikan Muslim di Amerika tervaksinasi. Di sisi lain, untuk menjamin kelanjutan kampanye vaksinasi COVID-19 di Amerika yang menargetkan herd immunity dicapai pada tahun ini.
"Vaksin COVID-19 Pfizer maupun Moderna yang dipakai di Amerika tidak mengandung babi ataupun alkohol. Selain itu, tidak menggunakan stem sel dari janin yang diaborsi," ujar kedua organisasi, Rabu, 14 April 2021.
Hal senada dinyatakan oleh ikatan dokter-dokter Muslim di Amerika. Mereka menjamin mayoritas vaksin yang berada di Amerika halal dan tidak memiliki unsur yang membatalkan puasa.
Saat ini, total ada tiga produk vaksin yang digunakan di Amerika. Ketiganya adalah Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson. Dari ketiganya, hanya vaksin COVID-19 Johnson & Johnson yang dinyatakan memakai stem sel janin yang diaborsi.
Perkembangan terbaru, penggunaan vaksin Johnson & Johnson telah ditahan. Pemicunya adalah penemuan kasus pembekuan darah pada enam orang dari 6,8 juta yang menerimanya. Oleh karenanya, produk vaksin COVID-19 yang masih dipakai sekarang aman dipakai oleh Muslim.
"Muslim sebaiknya jangan menunda-nunda lagi vaksinasi mereka, bahkan apabila hal itu dikhawatirkan bakal membatalkan puasa," ujar Presiden Professional Kesehatan Muslim Amerika, Hasan Shanawani.
Shanawani melanjutkan, jika Muslim Amerika masih menyakini bahwa vaksin bakal membatalkan puasa, tetap ikuti vaksinasi yang ada. Puasa yang batal, kata ia, bisa dibayarkan ketika Ramadan usai nanti.
Per berita ini ditulis, angka vaksinasi COVID-19 harian di Amerika mencapai 3,33 juta orang. Angka tersebut melebihi target awal Joe Biden, 1,5 juta vaksinasi per hari. Adapun total suntikan yang telah diberikan adalah 194 juta dosis dari total 250 juta dosis yang didistribusikan.
Baca juga: Amerika Dianjurkan Menahan Penggunaan Vaksin COVID-19 Johnson & Johnson
ISTMAN MP | CNN