Warga Riau di Zona Merah Covid-19 Diminta Tarawih di Rumah

Reporter

Ilustrasi salat. ANTARA
Ilustrasi salat. ANTARA

TEMPO.CO, Riau - Gubernur Riau Syamsuar mengimbau umat Muslim yang berada di zona merah Covid-19 agar melaksanakan Salat Tarawih pada Ramadan 1422 Hijriah di rumah, hingga jumlah penularan bisa ditekan karena dalam beberapa pekan terakhir di provinsi itu mengalami lonjakan kasus baru.

"Kalau berada di zona merah Covid-19 lebih baik Salat Tarawih di rumah. Itu seharusnya pengurusnya aktif, kalau tak pakai masker jangan shalat di masjid atau sediakan masker, takutnya nanti jamaah yang ada di sebelahnya risih," katanya di Pekanbaru, Rabu, 14 April 2021.

Pada Ramadan 2020 saat pandemi Covid-19 merebak, pemerintah menginstruksikan pembatasan sosial berskala besar sehingga salat Tarawih di masjid ditiadakan. Namun, pada tahun ini umat Muslim bisa tetap beraktivitas di masjid.

Selama pelaksanaan ibadah Ramadan, lanjutnya, menjadi tanggung jawab dari pengurus masjid dan musala untuk menertibkan jamaah yang melaksanakan ibadah.

"Jangan sampai nanti ada kasus baru dari penyebaran Covid-19," katanya.

Meski begitu, Syamsuar mengingatkan kepada seluruh pengurus masjid dan musala di Riau agar tetap menjalankan imbauan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan.

Ia menegaskan penerapan protokol kesehatan harus dilakukan selama pelaksanaan ibadah di bulan Ramadan, baik itu pelaksanaan salat fardu, salat tarawih, witir dan tadarus.

Sebabnya, kata dia, penyebaran kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih fluktuatif dengan penambahan kasus positif masih di atas 200 kasus per hari. Di Kota Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau sendiri terdapat 32 kelurahan yang termasuk zona merah Covid-19.

"Kita harapkan masyarakat patuh, kita lebih baik mencegah dan menghindar daripada terjadi," kata Syamsuar.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau mencapai 37.728 kasus. Dari jumlah tersebut, pasien yang dinyatakan sembuh 34.464 orang, sedangkan yang meninggal akibat Covid-19 ada 927 orang. 

ANTARA