Kementan Jamin Pasokan Pangan Nasional Ramadan-Idul Fitri Mencukupi

Buruh tani mengumpulkan karung gabah basah panen yang akan dibawa menyeberangi Sungai Citarik dari Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, 3 Maret 2015. Harga beras naik sampai 30 persen, dimana pemerintah tidak akan impor karena panen raya akan segera tiba. TEMPO/Prima Mulia
Buruh tani mengumpulkan karung gabah basah panen yang akan dibawa menyeberangi Sungai Citarik dari Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, 3 Maret 2015. Harga beras naik sampai 30 persen, dimana pemerintah tidak akan impor karena panen raya akan segera tiba. TEMPO/Prima Mulia

"Kami monitor terus menerus realisasinya, kami juga lakukan pertemuan dengan importir. Intinya kita ingin menjamin target masuk bulan Mei terpenuhi. Sejauh ini harapannya optimis, sebagian sudah masuk sesuai target," imbuhnya.

Sementara itu, terkait harga, Agung tak bisa memungkiri adanya kenaikan harga komoditas. Menurut dia, kenaikan harga memang kerap terjadi 2-3 hari menjelang Ramadhan.

"Biasanya 2-3 hari jelang Ramadhan itu naik, tapi selama bulan Ramadhan dia turun dan kembali naik lagi jelang Idul Fitri, biasanya tiga hari sebelumnya," kata  Agung.

Kementan mencatat sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya daging ayam dan telur. Namun Agung memastikan dalam 1-2 hari masuk bulan Ramadhan, harga akan kembali turun dan kemungkinan naik lagi menjelang Idul Fitri nanti.

Meski mengalami kenaikan harga, ia mengatakan kenaikan masih dalam tahap wajar karena berada di bawah kisaran 15 persen.

"Dalam catatan (Kementan) kami, kami selalu melihat bahwa koefisien varian di bawah varian 15 persen itu wajar. Kami ingin mengulang tahun lalu. Tahun lalu cukup bagus. Harapannya bahan pokok menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri ini aman dan harga bisa terkendali dengan baik," ujar Agung.

BACA: Kementan Minta Asuransi Gerak Cepat Bantu Petani Belu-NTT