Muhammadiyah Mundurkan Waktu Subuh 8 Menit, Lalu Bagaimana dengan Waktu Imsak?

Reporter

Seorang petugas menyiapkan cairan pembersih tangan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat 9 April 2021. Masjid Istiqlal akan dibuka saat bulan Ramadhan dengan penerapan protokol kesehatan dan pembatasan jamaah sebanyak 2 ribu jemaah. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Seorang petugas menyiapkan cairan pembersih tangan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat 9 April 2021. Masjid Istiqlal akan dibuka saat bulan Ramadhan dengan penerapan protokol kesehatan dan pembatasan jamaah sebanyak 2 ribu jemaah. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid telah memutuskan bahwa waktu subuh mundur 8 menit.

Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan keputusan Munas XXXI Tarjih Muhammadiyah tentang awal waktu subuh itu sudah ditanfidzkan, artinya sudah menjadi keputusan resmi organisasi.

Karena itu, kata Agung, seluruh warga Muhammadiyah harus mentaati keputusan tersebut. Masjid dan musala yang langsung di bawah pengelolaan Muhammadiyah untuk bisa menyesuaikan dengan waktu subuh yang telah ditetapkan Majelis Tarjih.

“PP Muhammadiyah berharap ini bisa segera diimplementasikan atau dilaksanakan oleh warga Persyarikatan Muhammadiyah,” katanya seperti dikutip Tempo dari laman resmi Muhammadiyah, Sabtu 10 April 2021.

Lalu bagaimana dengan waktu imsak dan dimulainya waktu berpuasa seiring dengan perubahan awal waktu subuh ini? Sebab, masih ada pertanyaan di kalangan umat, kapan waktu dimulainya puasa, saat imsak atau subuh?

Agung Danarto menjelaskan bahwa puasa dimulai pada waktu subuh, bukan imsak. Imsak merupakan waktu persiapan bagi orang yang akan menjalankan ibadah puasa untuk bersiap-siap dan membersihkan diri.

“Kalau imsak itu kan menahan diri untuk tidak makan dan minum, jadi diupayakan sahurnya sudah selesai. Tetapi waktu mulai puasanya kan begitu masuk waktu subuh,” katanya.

TIKA AYU

Baca juga: 3 Alasan Muhammadiyah Putuskan Awal Waktu Subuh Mundur 8 Menit