Amalan Bilal bin Rabah Sehingga Terompahnya Terdengar Rasulullah di Surga

Reporter

Ribuan umat muslim melaksanakan salat disekitaran Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, 23 Mei 2018. REUTERS/Faisal Al Nasser
Ribuan umat muslim melaksanakan salat disekitaran Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, 23 Mei 2018. REUTERS/Faisal Al Nasser

TEMPO.CO, JakartaBilal bin Rabah merupakan muazin pertama yang ditunjuk Rasulullah saat berdirinya masjid pertama di Madinah. Waktu itu peristiwa Fathul Makkah, Nabi juga memerintahkan Bilal untuk naik ke Kabah dan mengumandangkan adzan.

Bilal Lahir di Mekah, Arab Saudi pada 580 Masehi. Ia tutup usia saat berumur 60 tahun, tepatnya 2 Maret 640 M. Ada yang menyebutkan lokasi makam Bilal di Pemakaman Bab Al-Shaghir di Damaskus, Suriah.

Ia bangsa berkulit hitam keturunan Afrika dari Habsyah sekarang disebut Ethiopia. Nama lengkapnya Bilal bin Rabah Al-Habasyi. Ia biasa dipanggil Abu Abdillah.

Sebelum jadi seorang muadzin, Ia adalah budak Umayyah bin Khalaf dari Bani Jumuh. Ia sudah jadi muslim saat masih budak.  Majikannya yang mengetahui hal itu pun terus menyiksanya. Agar Bilal menyerah jadi seorang muslim, dan kembali menyembah Latta dan Uzza.  

Pernah Bilal dijemur di bawah terik matahari hingga perutnya diikatkan batu besar dan lehernya diikat pakai tali sehingga napasnya tersenggal-senggal. Lebih sadis lagi, dengan kondisi Ia diseret anak-anak kafir di antara perbukitan Makkah. Namun, sedikitpun Bilal tak goyah untuk kembali ke pada kekafirannya.

Baca: Kolom Ramadan: Kebinekaan dalam Epos Bilal

Penderitaannya berhenti setelah Abu Bakar kemudian memerdekakannya. Dan Bilal pun jadi sahabat Nabi. Bilal sangat mencintai Rasul. Pasca wafatnya Rasululah Ia menolak jadi muadzzin karena tak sanggap mengucap nama Rasul. Ia hanya sanggup adzan selama tiga hati, itupun dengan deraian air mata.

Selain jadi muadzin, Bilal juga menjabat sebagai bendahara Rasulullah di Bait Al-Mal. Ia juga kerap ikut berperang dengan Rasul. Bila dapat menunggangi kuda dengan hebat.

Satu waktu, usai salat subuh, Rasulullah pernah bertanya kepada Bilal, ''Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling bermanfaat yang telah kamu lakukan setelah memeluk Islam. Karena semalam aku mendengar suara langkahmu di depanku di surga.''

Lantas Bilal bin Rabah menjawab sesuai hadis riwayat Abu Hurairah Radiallahu Anhu, ''Aku tidak pernah melakukan suatu amalan yang paling bermanfaat setelah menjadi muslim selain aku selalu berwudu dengan sempurna pada setiap malam dan siang, kemudian melakukan salat sunnah dengan wudu itu sebanyak yang Allah kehendaki.''

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION