Tadarus Alquran Populer Selama Ramadan, Bagaimana Melaksanakannya?

Reporter

Sejumlah jemaah membaca Alquran atau bertadarus seusai menjalankan ibadah salat Zuhur di Masjid Istiqlal, Jakarta, 18 Juni 2015. Masjid Istiqlal menjadi tempat favorit warga untuk mengisi waktu dalam berpuasa seperti melakukan sholat berjamaah, mengaji hingga istirahat. Tempo/M IQBAL ICHSAN
Sejumlah jemaah membaca Alquran atau bertadarus seusai menjalankan ibadah salat Zuhur di Masjid Istiqlal, Jakarta, 18 Juni 2015. Masjid Istiqlal menjadi tempat favorit warga untuk mengisi waktu dalam berpuasa seperti melakukan sholat berjamaah, mengaji hingga istirahat. Tempo/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Tadarus Alquran merupakan kegiatan yang lebih dari sekadar membaca Alquran. Kegiatan yang dilakukan saat Ramadan ini memiliki makna mempelajari, menelaah, meneliti sehingga bisa mengambil manfaat dari apa yang dibaca.

Kegiatan tadarus Alquran menjadi kian populer saat memasuki Ramadan, pada praktik umumnya di masyarakat Indonesia kebanyakan melakukan tadarus Alquran dilakukan bergilir membacanya, kekurangannya terkadang sangat kegiatan berlangsung tidak ada pendampingan dari ahli bacaan di bidang Alquran yang bisa memberikan perbaikan saat ada kesalahan bacaan, atau  pengkajian makna ayat Alquran yang dibaca, sehingga makna tadarus Alquran sendiri tidak tercapai dengan baik.

Adapun alasan populer mengapa tadarus Alquran dilakukan bersama-sama ialah supaya terdapat koreksi ketika kesalahan membaca, ada juga pandangan tadarus Alquran yang dilakukan bersama dapat membantu cepatnya khatam alquran hingga beberapa kali khatam, namun lagi-lagi lebih baik jika dilakukan bersamaan dengan ahli bacaan quran yang bisa mentashihkan bacaan.

Baca: Wabah Covid-19 MAC UI Gelar Tadarus Seni Ramadan Secara Online

Allah SWT berfirman dalam Alquran dengan memerintahkan hambanya membaca Alquran harus dengan baik dan tartil. “Dan bacalah alquran itu dengan tartil” (QS. Al-Muzammil:4)

Tartil sendiri dijelakan oleh Abu Ishaq ialah tidak dilakukan terburu-buru jika ingin dapatkan bacaan yang jelas, bacaan yang jelas hanya dapat dilakukan jika menyebut semua huruf, dan terpenuhinya makhroj huruf dengan benar (Lisan al-Arab, 11/265).

Lebih lanjut lagi, tartil dalam membaca Alquran guna memenuhi makna tadarus seperti nilai mempelajari, khalifah ke empat umat islam Ali bin Abi Thalib menjelaskan makna tartil, ”Mentajwidkan huruf-hurufnya dengan mengetahui tempat-tempat berhentinya”. (Syarh Mandhumah Al-Jazariyah, halaman 13)

Sehingga ada baiknya jika ingin mendapatkan manfaat tadarus alquran dengan maksimal, jauh hari mengikuti tahsin alquran. Tahsin sendiri merupakan salalu satu metode belajar berasal dari akar kata hassana-yuhassinu-tahsiinan yang memiliki persamaan makna dengan jawwada-yujawwidu-tajwidan berarti memperbagus dan memperindah. Sedangkan menurut istilah adalah memperbagus bacaan Alquran agar sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Bagaimana kita hendak lebih dalam meneliti, menelaah, mengkaji seperti makna tadarus itu sendiri jika dari segi bacaan saja masih kerap salah, bukannya menambah pahala dari bacaan, malah bisa menimbulkan dosa apalagi tidak dimbangi upaya memperbaiki bacaan. Kesalahan membaca al-Quran bisa menyebabkan perubahan makna. Belajar alquran sendiri baik dilakukan oleh seluruh muslim

Tadarus Alquran selama Ramadan menjadi waktu untuk mengaplikasikan semua ilmu yang sudah di pelajari, menjadi evaluasi dan pemahaman selama mengikuti tahsin.

TIKA AYU