4 Puasa Sunnah Umat Islam, Berikut Doa Niat Berpuasa

Reporter

Umat muslim berkunjung ke Masjid Dian Al Mahri atau yang dikenal dengan Masjid Kubah Emas di Jalan Meruyung, Limo, Depok, Jawa Barat, 21 Mei 2018. Masjid Kubah Emas yang merupakan salah satu masjid termegah di Asia Tenggara dengan kubahnya terbuat dari emas itu menjadi salah satu tujuan wisata religi umat Islam saat menunggu berbuka puasa. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Umat muslim berkunjung ke Masjid Dian Al Mahri atau yang dikenal dengan Masjid Kubah Emas di Jalan Meruyung, Limo, Depok, Jawa Barat, 21 Mei 2018. Masjid Kubah Emas yang merupakan salah satu masjid termegah di Asia Tenggara dengan kubahnya terbuat dari emas itu menjadi salah satu tujuan wisata religi umat Islam saat menunggu berbuka puasa. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Soal puasa, tak melulu tentang puasa Ramadan. Di luar Ramadan, banyak lagi jenis puasa yang dijalankan umat Islam. Ada banyak anjuran puasa sunah untuk ditunaikan umat Islam.

Berikut 4 macam puasa sunnah, yang jika dilaksanakan akan mendapat ganjaran pahala, dan tidak berdosa jika ditinggalkan:

1. Puasa Senin - Kamis
Puasa Senin - Kamis pada umumnya telah awam diketahui dan diamalkan oleh umat Islam. Sama seperti Namanya, puasa sunnah satu ini bisa dilakukan di hari Senin dan Kamis.

Puasa Senin-Kamis digolongkan oleh Syaikh Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu ke dalam puasa sunah yang disepakati para ulama.

Dari Aisyah r.a berkata: “Adalah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam memperbanyak puasa pada hari Senin & Kamis.” (HR. Al-Tirmidzi, Al-Nasi dan Ibnu Majah). Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani.

Puasa ini juga menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW pun rutin mengamalkan ibadah ini. Senin dan Kamis adalah hari di mana amalan umat Islam diangkat dan diperlihatkan kepada Allah SWT.

“Dari Abi Hurairoh r.a, dari Rasulullah SAW bersabda: Seluruh amal disetor pada hari Senin dan Kamis, maka aku lebih menyukai saat setor amal tersebut dalam keadaan berpuasa.” (HR. Turmudzi)

Sebelum berpuasa pada hari Senin, wajib melafalkan niat sebagai berikut:

“Nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi ta’aalaa.”

Yang artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Sedangkan niat untuk berpuasa pada hari Kamis adalah sebagai berikut:

“Nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatan lillaahi ta’aalaa.”

Yang artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Baca: Kiat Agar Tetap Bugar Kala Puasa Ramadan Pilih Makanan Tepat

2. Puasa Daud
Puasa Daud merupakan puasa sunnah yang dilakukan oleh Nabi Daud a.s. Caranya adalah dengan berpuasa satu hari, lalu berpuasa Kembali dua hari setelahnya. Sederhananya, puasa Daud dilakukan berselang satu hari. Puasa ini disebut sebagai puasa yang paling baik bagi kesehatan.

Allah paling menyukai puasa ini karena dianggap afdhal, karena memenuhi hak beribadah dan hak tubuh. Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling disukai Allah adalah Salat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR. Bukhari no. 3420 dan Muslim no. 1159).

Niat yang harus dilafadzkan sebelum menunaikan puasa Daud ialah sebagai berikut:

“Nawaitu shauma daawuda sunnatal lillahi ta'ala.”

Yang artinya: “Aku berniat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala.”

3. Puasa Muharram
Puasa Muharram dapat dilaksanakan pada hari kesepuluh dalam bulan Muharram. ‘Asyura’ berasal dari kata ‘asyara’. ‘Asyara’ artinya bilangan sepuluh. Singkatnya, puasa Asyura adalah puasa sunnah yang ditunaikan pada tanggal 10 Muharram pada Kalender Islam Hijriah. Inilah sebabnya puasa Muharram disebut juga puasa Asyura.

Dari Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Rasulullah SAW bersabda :

“Seutama-utamanya salat setelah salat wajib adalah salat pada sepertiga akhir malam, dan seutama-utamanya puasa setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Muharram.” (HR. Muslim).

Sebelum melaksanakan puasa ini, wajib melafadzkan niat sebagai berikut:

“Nawaitu Shauma Ghadin 'An Syahri 'Asyura Sunnatan Lillaahi Ta'Ala.”

Yang artinya: “Aku berniat berpuasa besok dari bulan 'asyura, sunnah karena Allah Ta'ala.

4. Puasa Syaban
Puasa Syaban dilaksanakan pada bulan Syaban. Puasa ini juga disebut untuk melatih sebelum berpuasa 30 hari pada bulan Ramadan. Tak hanya itu, puasa ini juga memiliki keutamaan yakni meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.

Dalam sabdanya, Rasulullah SAW mengatakan bahwa pada bulan Rajab, umat Islam berada dalam kondisi lalai.

“Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai, yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i).

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan, artinya tidak mengandung informasi bohong.

“Nawaitu shauma ghadin ‘an ada ’I sunnati Sya’bana lillahi ta’ala.”

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Sya’ban esok hari karena Allah ta’ala.”

Empat macam puasa sunnah bagi umat Islam tersebut, yang dapat diamalkan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

ANNISA FEBIOLA