Pesan Yusuf Mansur di Tengah Pandemi Corona

Reporter

Ustaz Yusuf Mansur bersama kedua anak Ustad Arifin Ilham, Alvin dan Ameer yang sedang menunggu kedatangan jenazah di Bandara Halim Perdana Kusuma. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Ustaz Yusuf Mansur bersama kedua anak Ustad Arifin Ilham, Alvin dan Ameer yang sedang menunggu kedatangan jenazah di Bandara Halim Perdana Kusuma. TEMPO/Chitra Paramaesti.

TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh agama sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran, Yusuf Mansur, mengajak masyarakat di Indonesia terutama umat Islam agar berbaik sangka kepada Allah SWT dalam menghadapi pandemi Corona. "Berbaik sangka dan sabar kepada Allah. Allah sedang melatih kita," kata dia mengutip Antara, Jumat, 22 Mei 2020.

Serangkaian peristiwa yang terjadi di Tanah Air terutama pandemi Covid-19, tutur dia, merupakan rencana Allah yang tengah menyiapkan jalan dan alur cerita kepada manusia. Agar ke depan, sebut Yusuf Mansur, manusia memiliki kisah-kisah yang berwarna serta bisa diambil manfaatnya.

Menurut dia, hal tersebut mirip dengan kisah putra Nabi Yakub AS, yakni Nabi Yusuf AS. Nabi Yusuf dalam Al-Quran digambarkan mendapatkan berita dari Allah SWT bahwa akan menjadi orang besar.

Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan situasi saat ini dimana agenda marketing sebuah perusahaan sudah disusun rapi dan tinggal dijalani. Namun yang terjadi justru kebalikannya karena pandemi Corona.

Kemudian ada pula orang-orang yang sudah direncanakan menempati posisi manajer, direktur utama atau jabatan lainnya namun yang terjadi seperti kisah Nabi Yusuf AS. "Alih-alih menjadi orang besar ternyata (Nabi Yusuf) malah jadi korban penculikan hingga percobaan pembunuhan," katanya.

Pelajaran atau makna dari kisah Nabi Yusuf AS tersebut, ujar dia, hendaknya dapat dijadikan contoh pula oleh masyarakat saat ini. Ustad Yusuf Mansur menyatakan jangan menjadi seseorang yang kalah di tengah situasi pandemi namun harus menjadi pemenang. "Allah ada di atas, di bawah, di permukaan, di keramaian, tempat yang sepi dan sebagainya," tutur dia.