Gubernur Bangka Belitung Minta Warga Tak Gelar Tradisi Nganggung

Reporter

Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman menyapa warga saat meninjau pelaksanaan Pemilu 2019 bersama Forpinda. Saat meninjau TPS 07 di Kelurahan Selindung Lama Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang, Erzaldi dilarang masuk ke dalam TPS oleh petugas Panwaslu. Foto: Servio Maranda
Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman menyapa warga saat meninjau pelaksanaan Pemilu 2019 bersama Forpinda. Saat meninjau TPS 07 di Kelurahan Selindung Lama Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang, Erzaldi dilarang masuk ke dalam TPS oleh petugas Panwaslu. Foto: Servio Maranda

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan meminta masyarakat tidak menggelar tradisi Nganggung atau makan bersama dalam merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kita berharap masyarakat bersabar dan menahan diri untuk tidak menggelar kegiatan berkumpul secara masif dalam menyambut serta merayakan Idul Fitri ini, seperti tradisi Nganggung," kata Erzaldi, Rabu, 20 Mei 2020.

Ia mengatakan tradisi Nganggung di masjid merupakan kebiasaan masyarakat Bangka Belitung yang dilakukan secara turun temurun dalam menyambut dan merayakan hari besar keagamaan Islam, seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi. "Tradisi ini menggambarkan semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat namun karena adanya pandemi Covid-19 ini diharapkan masyarakat tidak menggelar Nganggung menyambut hari kemenangan setelah satu bulan penuh berpuasa," ujarnya.

Menurut dia, imbauan tidak menggelar Nganggung saat Lebaran untuk mendukung keputusan pemerintah pusat yang melarang kegiatan berkumpul secara masif untuk mempercepat penanganan virus Corona.

Selain itu, larangan kegiatan berkumpul secara masif ini sesuai dengan Permenkes Nomor 9 tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 dan sesuai dengan keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona merupakan pandemi global. "Kami sangat mengerti dan memahami apa yang dirasakan masyarakat yang harus di rumah merayakan lebaran Idul Fitri karena pandemi virus corona ini," ujar Erzaldi.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak menggelar tradisi Nganggung, Salat Idul Fitri berjamaah di lapangan terbuka, bersilaturahmi dengan bersalam-salaman yang berpotensi memperluas penyebaran virus corona.

"Kami meminta masyarakat Lebaran di rumah saja dan selalu mengikuti protokol kesehatan Covid-19 seperti menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, meningkatkan imunitas dan selalu berolahraga," kata Erzaldi. 

ANTARA