Din Syamsuddin Ajak Warga Salat Idul Fitri di Rumah

Reporter

Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat pembukaan Muktamar Muhammadiyah Ke-47 dan Muktamar Satu Abad Aisiah di Lapangan Karebosi, Makassar, 3 Agustus 2015. TEMPO/Subekti.
Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin saat pembukaan Muktamar Muhammadiyah Ke-47 dan Muktamar Satu Abad Aisiah di Lapangan Karebosi, Makassar, 3 Agustus 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, mengajak umat Islam tetap konsisten mengikuti fatwa MUI. Ia meminta warga untuk sementara waktu mengalihkan salat berjamaah, termasuk Salat Idul Fitri, di rumah masing-masing untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"(Untuk sementara) jangan berkumpul di masjid-masjid, sebagaimana yang banyak beredar di media sosial," katanya mengutip Antara, Selasa, 19 Mei 2020.

Din mengajak umat Islam untuk selalu menampilkan contoh perilaku yang baik dengan sementara waktu tidak salat berjamaah di masjid guna menghindari perkumpulan banyak orang yang berpotensi menyebarkan virus Corona. "Biar pihak lain melanggar, tapi kita dapat menahan hawa nafsu untuk tidak terjebak ke dalam kesesatan," katanya.

Di penghujung Ramadan, ia juga juga mengajak umat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berdoa agar Indonesia terbebas dari wabah dan malapetaka lainnya.
Ia memohon agar warga tetap mematuhi anjuran para ahli kesehatan untuk sebisa mungkin tetap beraktivitas di dalam rumah dan menjaga jarak aman saat terpaksa berada di luar rumah serta menghindari kerumunan orang. 

Din menyarankan agar pemerintah teguh melaksanakan aturan yang telah dibuat terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Salah satunya ialah dengan tidak mengizinkan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong orang untuk berkerumun di tempat-tempat umum.

"Tidak hanya di tempat-tempat ibadah, tetapi juga di fasilitas transportasi seperti bandara dan fasilitas umum lainnya, sehingga tidak menimbulkan kerumunan banyak orang," ujar Din Syamsuddin.