Okupansi Hanya 10 Persen, KAI Ubah Jam Operasi Jadi 2 Hari Sekali

Suasana sepi di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat, 24 April 2020. PT KAI memberhentikan sementara perjalanan kereta api jarak jauh dari tanggal 24-30 April dikarenakan pemerintah telah menetapkan larangan mudik guna memutus penyebaran Covid-19. TEMPO/Muhammad Hidayat
Suasana sepi di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat, 24 April 2020. PT KAI memberhentikan sementara perjalanan kereta api jarak jauh dari tanggal 24-30 April dikarenakan pemerintah telah menetapkan larangan mudik guna memutus penyebaran Covid-19. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI mengubah jadwal operasi Kereta Api Luar Biasa (KLB) atau mereta angkutan penumpang khusus menjadi dua hari sekali. Kebijakan itu mulai berlaku hari ini, 15 Mei 2020.

“Penyesuaian jadwal mengikuti perkembangan dan evaluasi di lapangan setelah dua hari pengoperasian,” ujar Vice President Public Relations KAI Joni Martinus, kemarin, 14 Mei 2020.

Joni menjelaskan, dalam dua hari, okupansi penumpang yang diangkut KAI hanya 10 persen dari total kapasitas yang disediakan atau hanya 148 penumpang. Sebanyak 62 orang diangkut pada hari pertama dan 86 oramg lainnya diangkut pada hari kedua.

Berdasarkan perubahan jadwal itu, nantinya, kereta dari arah Surabaya cuma akan beroperasi setiap tanggal genap. Sedangkan kereta dari arah Jakarta dan Bandung akan beroperasi setiap tanggal ganjil.

Kereta Surabaya Pasarturi-Gambir (lintas utara) dan Surabaya Pasarturi, Gambir (lintas selatan), dan kereta Surabaya Pasarturi-Bandung hanya beroperasi pada 16,18, 20, 22, 24, 26, 28, dan 30 Mei 2020.

Sedangkan kereta Gambir-Surabaya Pasarturi (lintas utara), kereta Gambir-Surabaya Pasarturi (lintas selatan), dan Bandung-Surabaya Pasarturi beroperasi
pada 15, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 29, dan 31 Mei 2020.

"Penumpang yang telah membeli tiket dan perjalanan KLB nya dibatalkan akan dihubungi oleh KAI untuk diinfokan perubahan perjalanannya menjadi tanggal selanjutnya dan diharuskan membuat surat izin dari posko satgas yang baru," kata Joni.

Seandainya penumpang memilih membatalkan perjalanannya, pengembalian uang tiket dapat diproses melalui aplikasi KAI Access atau loket stasiun. Uang tiket penumpang akan dikembalikan 100 persen.

Adapun selain mengurangi frekuensi perjalanan, KAI turut mengurangi jumlah kereta penumpang. Mulai keberangkatan KA 14 Mei 2020, seluruh kereta tersebut hanya akan membawa masing-masing satu kereta eksekutif dan satu kereta ekonomi dalam satu rangkaian. Dengan begitu, kapasitas total yang disediakan KAI untuk masing-masing perjalanan hanya 66 tempat duduk.

“Meski ada pengurangan, KAI tetap berkomitmen untuk tetap melayani dan mengantarkan masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan ke tempat tujuan dengan penerapan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat,” ujar Joni.


FRANCISCA CHRISTY ROSANA