Tip Jaga Stamina Saat Puasa ala Atlet Balap Sepeda Aiman Cahyadi

Reporter

Aiman Cahyadi. (instagram/@aiman_cahyadi)
Aiman Cahyadi. (instagram/@aiman_cahyadi)

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet balap sepeda nasional, Aiman Cahyadi, berbagi tip menjaga stamina saat puasa dalam sesi diskusi virtual, Selasa, 12 Mei 2020. Diskusi itu dilakukan saat menunggu waktu berbuka puasa.

Melalui akun Instagram @aiman_cahyadi, peraih medali emas SEA Games Filipina 2019 ini menuturkan cara yang dia menjaga stamina adalah dengan mengubah pola latihan dan asupan karbohidrat.

"Defisit karbo ada, tapi tetap makan nasi atau bisa ganti dengan spageti. Sedangkan untuk latihannya di bulan puasa ini waktunya dipersingkat tapi beban latihannya diperberat. Beda dengan hari biasa, waktunya latihannya lebih lama tapi porsinya ringan," kata Aiman.

Selain itu, pebalap besutan PGN Road Cycling Team (PRCT) ini juga menjelaskan bahwa untuk menjadi pembalap sepeda tidak membutuhkan batasan berat badan tertentu.

Menurut dia, dalam balap sepeda tidak ada pembagian kelas berdasarkan berat badan karena proses balapan hanya sebatas melintasi medan menanjak, datar, atau sprint. Karena itu, pembalap sepeda lebih dituntut untuk memiliki ketahanan stamina yang baik dan tidak diharuskan memiliki postur tubuh besar.

Pembalap Indonesia, Aiman Cahyadi, seusai menjuarai Etape I Tour de Siak 2017. (Tempo/Riyan Nofitra)

"Apalagi kalau seperti saya yang mainnya di endurance (ketahanan), sulit untuk punya tubuh besar. Yang dibutuhkan ketahanan stamina, bukan badan yang besar," pungkas atlet berusia 26 tahun ini.

Pada sesi diskusi virtual yang diikuti lebih dari 30 orang ini, Aiman juga menceritakan sejumlah harapan di tengah pandemi Covid-19 yang memaksanya rehat untuk sementara waktu.

Terkait dengan agenda balap virtual, Aiman berharap program kegiatan tersebut bisa segera dimatangkan, terutama pada aspek regulasi yang belum sempurna. Menurut dia, karena balapan akan dilakukan di media game dan berbasis teknologi, maka perlu pranata peraturan dan pengawasan yang solid agar tidak terjadi kecurangan.

"Karena itu kan virtual, bisa saja ada yang pakai cheat (curang) supaya menang. Makanya regulasinya harus matang, semoga itu bisa cepat terlaksana seperti Australia atau Thailand yang sudah mulai lebih dulu," kata Aiman