Ramadan, Harga Bahan Pokok di Depok Stabil

Penjualan jahe dan temulawak di Pasar Kemirimuka, Depok, mengalami kenaikan setelah dua warga terinfeksi corona virus, Rabu 4 Maret 2020. TEMPO/ADE RIDWAN
Penjualan jahe dan temulawak di Pasar Kemirimuka, Depok, mengalami kenaikan setelah dua warga terinfeksi corona virus, Rabu 4 Maret 2020. TEMPO/ADE RIDWAN

TEMPO.CO, Depok - Harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional Kota Depok Jawa Barat pada Ramadan ke-18 masih stabil dibandingkan pekan lalu.

Pantauan Antara, harga minyak goreng bermerek Rp12.500 per liter, harga telur ayam Rp21.000 per kilogram. Harga beras petruk Rp12.000 per liter dan harga terigu bermerek Rp11.00 per kilogram.

"Pasokan sembako hingga saat ini masih lancar, permintaan masyarakat walaupun meningkat namun masih bisa terpenuhi," kata salah seorang pedagang sembako, Syamsudin, Senin 11 Mei 2020.

Syamsudin yang berjualan di Pasar Pucung Depok ini mengatakan pasokan yang agak tersendat memang gula pasir, namun dalam beberapa hari terakhir mulai ada. Harga gula relatif masih tinggi yaitu Rp17.000 per kilogram.

Hal yang sama juga terjadi pada harga sayuran. Di sejumlah pasar tradisional harga sayuran masih stabil. Harga bawang merah, misalnya, Rp45.000 per kilogram.

Harga sayuran di Pasar Tradisional Depok Jaya seperti bawang putih kating Rp40.000 per kilogram, kol Rp 8.000 per kilogram dan brokoli Rp13.000 per buah.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Kota Depok aman hingga lebaran mendatang.

"Persediaan bahan pangan di Kota Depok selama puasa sampai lebaran," kata Kepala Disperdagin Kota Depok, Zamrowi Hasan.

Zamrowi menuturkan, untuk harga komoditas pokok juga relatif stabil. Pihaknya akan memantau perkembangan harga kebutuhan pokok di lima pasar tradisional yang dikelola pemerintah secara rutin.

"Walaupun pada awal puasa ada kenaikan harga beberapa komoditas. Salah satunya daging sapi murni sempat naik sebesar Rp 3.000," jelasnya.

Masyarakat diimbau untuk tidak membeli bahan kebutuhan pokok dalam jumlah besar selama Ramadan. Semua itu bertujuan untuk menjaga persediaan dan stabilitas harga di pasar. "Di masa pandemi virus Corona seperti ini, masyarakat tidak perlu melakukan panic buying. Kami terus berupaya menjaga kestabilan harga dan stok," katanya.