Menag: Nuzulul Quran Momentum Perkuat Kepedulian

Reporter

Editor

Amirullah

Menteri Agama Fachrul Razi (tengah), Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Muhammadiyah Amin (kanan) dan Ketua komisi VIII Yandri Susanto (kiri) saat pembukaan Rakernas 2020 Dirjen Bimas Islam Kemenag di Gedung Kementrian Agama, Jakarta,  Senin, 2 Maret 2020. Rapat kerja tersebut memfokuskan pembinaan aparatur Kementerian Agama menjadi agen moderasi beragama untuk menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama. TEMPO/Muhammad Hidayat
Menteri Agama Fachrul Razi (tengah), Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Muhammadiyah Amin (kanan) dan Ketua komisi VIII Yandri Susanto (kiri) saat pembukaan Rakernas 2020 Dirjen Bimas Islam Kemenag di Gedung Kementrian Agama, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. Rapat kerja tersebut memfokuskan pembinaan aparatur Kementerian Agama menjadi agen moderasi beragama untuk menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Fachrul Razi mengajak masyarakat memperkuat kepedulian sesama seiring malam Nuzulul Quran yang diperingati setiap 17 Ramadhan penanggalan Hijriyah.

"Mari jadikan semangat Nuzulul Quran momentum untuk meneguhkan persatuan dan saling peduli," kata Fachrul di malam peringatan turunnya Al Quran di Jakarta, Sabtu, 9 Mei 2020. Menurut dia, saat ini bangsa juga sedang dihadapkan ujian wabah Covid-19.

Kebersamaan dan ketaatan atas komitmen bersama yang diajarkan Al Quran, kata dia, adalah modal dan solusi bagi permasalahan bangsa termasuk dalam mengatasi wabah. Fachrul optimistis wabah Covid-19 bisa segera diatasi. Al Quran mengajarkan Allah tidak akan memberi cobaan bagi umat-Nya yang tidak kuat memikulnya.

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya," ujar Fachrul mengutip Surat Al Baqarah ayat 286.

Dia mengatakan Al Quran sebagai kitab suci memiliki arti penting bagi umat Islam sebagai pedoman. Karena itu, lanjut Fachrul, Kementerian Agama terus berupaya memfasilitasi masyarakat untuk dapat memahami Al Quran.

Salah satunya, kata dia, Kemenag terus menerbitkan terjemahan dan tafsir Al Quran dalam berbagai bahasa daerah untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia akan pemahaman kitab sucinya secara mendalam.

"Peringatan Nuzulul Quran menjadi momentum untuk memahami pesan Al Quran dan mengamalkannya sebagai pedoman dalam membangun peradaban yang unggul, maju dan mulia," kata dia.

ANTARA