Harga Empat Kebutuhan Pokok Turun Saat Ramadan

Reporter

Editor

Amirullah

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berbincang dengan pedagang sembako saat melakukan inspeksi di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pokok aman dan harga-harga relatif stabil selama Ramadan hingga Idul Fitri di tengah pandemi COVID-19. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berbincang dengan pedagang sembako saat melakukan inspeksi di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Rabu, 29 April 2020. Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pokok aman dan harga-harga relatif stabil selama Ramadan hingga Idul Fitri di tengah pandemi COVID-19. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Empat kebutuhan pokok di Sumatera Selatan justru mengalami penurunan harga saat Ramadan karena dipengaruhi penyebaran virus corona (COVID-19).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Hari Widodo mengatakan, empat kebutuhan pokok itu yakni cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan beras.

“Terjadi anomali, biasanya saat Ramadan justru naik, tapi ini justru turun. Penyebabnya, karena sebagian besar sedang panen dan pemberlakuan pembatasan sosial di masyarakat,” kata Hari di Palembang, Sabtu, 9 Mei 2020.

Ia mengatakan anjloknya harga ayam ras sangat berpengaruh pada pergerakan inflasi di Sumsel. Dampaknya, pada April 2020, Sumsel mengalami deflasi 0,15 persen, selain dipicu juga penurunan harga cabai merah dan tarif angkutan udara.

Padahal pada Januari, Februari hingga Maret 2020 mencatatkan inflasi yakni masing-masing 0,60 persen, 0,27 persen dan 0,04 persen.

Akan tetapi, ada juga sejumlah kebutuhan pokok yang tetap bertahan di harga tinggi atau malah naik selama Ramadan ini, seperti gula pasir di kisaran Rp17.000-Rp18.000 per kilogram. Selain itu, ada juga bawang merah, jeruk, anggur, dan emas perhiasan.

“Khusus emas, harganya naik karena dipicu dengan kenaikan harga emas dunia,” kata Hari.