Ramadan, ACT - JNE Sumbang Beras untuk Dapur Umum Bekasi

Reporter

Ilustrasi warga menerima bantuan beras. ANTARA
Ilustrasi warga menerima bantuan beras. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau ACT berkolaborasi dengan JNE Bekasi memberikan bantuan pangan untuk dapur umum Covid-19 di RW 01 Kelurahan Marga Jaya, Bekasi Selatan dan RW 26 Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur.

"Dapur umum tersebut merupakan dapur yang dibuat secara swadaya oleh warga setempat demi mengurangi beban para perantau yang harus diberhentikan sementara dari pekerjaannya imbas pandemi Covid-19," kata Kepala Cabang ACT Bekasi Ishaq Maulana, Jumat, 8 Mei 2020.

Ishaq mengatakan bantuan berupa beras seberat 150 kilogram serta beberapa minuman kemasan itu diberikan untuk mendukung aksi solidaritas yang dilakukan warga setempat kepada para pendatang, pengontrak, dan pedagang harian yang kehilangan penghasilan akibat pandemi.

Menurut dia aksi tersebut sejalan dengan program yang telah dicanangkan ACT yakni Satu Bantu Satu. Semangat solidaritas yang ditunjukkan warga menjadi inspirasi di tengah masa-masa sulit ini.

"Kepedulian terhadap sesama inilah yang harus kita dukung, maka dari itu kami dari ACT dan JNE memberikan bantuan ini, terlebih untuk memenuhi kebutuhan pangan saudara-saudara kita untuk berbuka puasa dan sahur selama Ramadan ini," ungkapnya.

"Dapur umum swadaya tersebut melayani 270 porsi makanan per hari yang dibagi masing-masing 135 porsi setiap waktu sahur dan berbuka puasa," imbuh dia.

Koordinator Dapur Umum Dian mengatakan dapur yang melayani warga di wilayah Hutan Bambu Kota Bekasi ini sudah buka sejak awal Ramadan dan diharapkan bisa terus melayani sampai masa pandemi ini selesai kepada warga prasejahtera dan pendatang.

"Terima kasih banyak dari ACT dan JNE berarti dengan adanya bantuan ini memperpanjang umur dari dapur umum ini. Memang kita targetkan in syaa Allah bisa terus layani sampai selesai pandemi karena warga di sini khususnya yang perantau itu butuh banget, 90 persen pekerja harian, ada yang di mal ada yang dagang juga," katanya.

Dian mengungkapkan awalnya ia bersama teman-teman pemuda RW berinisiatif membuat dapur umum setelah mengetahui sebagian besar perantau yang menetap kehilangan mata pencarian karena diberhentikan sementara dari pekerjaan.

"Saya dan teman-teman miris setelah saya data perantau dan pengontrak di sini, banyak yang kesusahan bahkan ada yang sehari cuma bisa makan roti dan teh manis, jadi apa yang terjadi di pelosok seperti hampir kelaparan dan lainnya itu terjadi di Kota Bekasi," ucapnya.

Menurut dia bantuan dari ACT tepat sasaran karena dapat membantu orang terhindar dari kelaparan. ACT sendiri terus berkomitmen untuk memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan pangan warga Kota Bekasi yang membutuhkan salah satunya melalui Humanity Careline yakni layanan antar beras gratis bebas pula di nomor 0800-1-165-228.

"ACT juga mengajak masyarakat di Bekasi untuk terus mendukung dan peduli terhadap sesama yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhannya selama Ramadan di tengah pandemi ini," kata Ishaq.