Perlunya Diet Seimbang buat Penderita Diabetes kala Puasa Ramadan

Reporter

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Dr. Shameed Kassim, spesialis penyakit dalam di Al-Abeer Medical Group kepada Arab News mengatakan mempertahankan diet seimbang akan membantu mencegah masalah kesehatan selama berpuasa Ramadan. Dia menambahkan masalah ginjal juga turut meningkat di kalangan ekspatriat di daratan Arab.

"Karena asupan cairan kurang saat sahur, ekspatriat mengalami masalah ginjal dan infeksi saluran kemih," katanya.

Kasim juga menyarankan agar pasien diabetes memantau kadar gula secara berkala dan menyesuaikan rutinitas meminum obat agar tidak menderita hipoglikemia dan dehidrasi.

"Risiko hipoglikemia akibat puasa dapat mengancam nyawa pasien diabetes tipe 2. Oleh karena itu penting bagi pasien untuk konsultasi dengan dokter," jelasnya.

Ia menegaskan selama berpuasa, kadar glukosa darah cenderung menurun. Kasim mengatakan penderita diabetes tidak sadar dengan kandungan gula dalam makanan yang mereka konsumsi sehingga ada kecenderungan makan berlebihan saat buka puasa.

Para penderita diabetes harus menghindari konsumsi makanan yang kaya karbohidrat dan lemak, terutama saat buka puasa, dan harus minum banyak cairan di antara buka puasa dan sahur untuk menghindari dehidrasi.

Diabetes tipe 2 dialami 90 persen penderita diabetes di Arab. Biasanya, penyakit itu diakibatkan gaya hidup yang tidak sehat, kurang olahraga, dan obesitas. Prevalensi diabetes di Arab telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, 25 persen populasi orang dewasa menderita diabetes dan angka itu diprediksi akan berlipat ganda pada 2030.