Permintaan Sapi dari Luar NTT Meningkat Selama Ramadan

Reporter

Pekerja memberi minum sapi Asal Nusa Tenggara Timur usai tiba perdana di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 Desember 2015. Kedatangan sapi-sapi asal NTT tersebut diangkut dengan Kapal Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara1. TEMPO/Subekti
Pekerja memberi minum sapi Asal Nusa Tenggara Timur usai tiba perdana di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 Desember 2015. Kedatangan sapi-sapi asal NTT tersebut diangkut dengan Kapal Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara1. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dani Suhadi, mengemukakan permintaan pasokan sapi dari luar provinsi setempat mulai meningkat selama Ramadan 2020.

“Permintaan sapi dari luar agak tinggi tetapi secara normal tetap kami layani. Per hari ini permintaan sudah 10 ribuan ekor,” katanya di Kupang, Rabu, 29 April 2020.

Ia mengatakan, tingginya permintaan pasokan sapi tersebut terutama dari wilayah Jakarta dan Kalimantan yang dimanfaatkan untuk kebutuhan di daerah masing-masing selama Ramadan 2020.

Dani menjelaskan, saat ini sapi-sapi yang tersedia di tempat Karantina sebelum diantarpulaukan ke daerah tujuan sudah banyak, bahkan melebihi kapasitas muatan kapal ternak.

“Kapal ternak memang tidak bisa percepat waktu tempuhnya. Kalau ke Jakarta sekitar satu minggu, sedang ke Kalimantan empat hari,” katanya. “Jadi walaupun sudah didukung empat armada tetap saja masih harus antre.”

Dani menjelaskan, aktivitas pengiriman ternak sapi ke luar provinsi juga dilakukan dengan tetap menerapkan protokol pencegahan virus corona Covid-19.

“Ada protapnya, petugas yang dari NTT ke daerah tujuan tidak boleh turun dari kapal namun di sana nanti ada petugas yang menjemput di atas kapal,” katanya.

Dani menjelaskan, untuk 2020 ini, kuota pengiriman ternak sapi ke luar NTT ditetapkan sebanyak 54.000 ekor.

Menurut dia, kuota ini dikurangi dalam rangka penanganan kebutuhan lokal maupun hari raya di daerah setempat yang permintaannya cukup tinggi.

Selain itu, permintaan dari perusahaan daerah yang melakukan pengolahan daging beku mencapai hingga ribuan ekor.

ANTARA