PMI Ajak Jamaah Majelis Taklim Berdonor Darah Saat Ramadan

Reporter

Warga dengan sukarela mendonorkan darahnya di Bus Donor Darah Keliling PMI di kawasan Cibubur, Senin, 20 April 2020. Stok darah PMI Kota Depok menurun sejak pandemi Covid-19 yang mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing dan  bekerja dari rumah. Tempo/Nurdiansah
Warga dengan sukarela mendonorkan darahnya di Bus Donor Darah Keliling PMI di kawasan Cibubur, Senin, 20 April 2020. Stok darah PMI Kota Depok menurun sejak pandemi Covid-19 yang mengimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing dan bekerja dari rumah. Tempo/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan mengantisipasi kelangkaan stok darah selama Ramadan dengan melakukan sosialisasi dan menjalin kerja sama dengan organisasi maupun majelis taklim. "Pasti kita lakukan antisipasi karena pemikiran masyarakat donor darah saat puasa akan bikin lemas. Ini yang terus kita sosialisasikan," kata Kepala PMI Jakarta Selatan, Dadang Dasuki, Ahad, 26 April 2020.

Menurut Dadang, warga yang sedang menjalankan ibadah puasa tetap bisa dan dibolehkan mendonorkan darah. "Jadi, donor saat berpuasa tetap boleh dilakukan. Biar tidak lemes dilakukan menjelang buka puasa atau setelah buka puasa," kata Dadang.

Donor darah, tutur dia, dapat dilakukan langsung ke PMI tingkat Provinsi DKI Jakarta di Kramat Raya yang buka selama 24 jam. Sedangkan di wilayah PMI Jakarta Selatan hanya buka sampai pukul 16.30 WIB. Selain melayani di kantor, PMI juga melakukan jemput bola donor darah ke sejumlah organisasi, komunitas atau majelis taklim yang telah bekerja sama untuk melakukan donor darah.

Sistem jemput bola ini bisa dilakukan dengan syarat, yakni pendonor mencapai 75 orang, tempat donor tidak berada di lantai dua atau tiga, dan memiliki ruangan yang dilengkapi pendingin udara. "Jadi pendonor bisa langsung ke PMI atau PMI bisa jemput bola asal memenuhi persyaratan," kata Dadang.

Dadang mengatakan di hari ketiga Ramadan, PMI Jakarta Selatan mendapat pasokan stok darah masing-masing untuk golongan darah A sebanyak 10 kantong, golongan darah B sebanyak 40 kantong, golongan darah AB sebanyak 10 kantong dan golongan darah O sebanyak 30 kantong.

Sementara itu Humas PMI Jakarta Selatan, Dedet Mulyadi, menambahkan hingga saat ini pendonor masih ada yang datang ke PMI. Ia menyebutkan, stok darah PMI di awal Ramadan masih normal, tetapi pendonor sudah mulai berkurang. "Untuk mengantisipasi kekurangan stok selama Ramadhan, PMI melaksanakan kerja sama dengan ormas dan taklim," katanya.

Sebelumnya, ucap Dedet, PMI telah melakukan upaya menambah stok darah yang berkurang akibat pandemi Corona dengan melakukan program pembagian sembako kepada pendonor. Program tersebut terbilang berhasil dan mampu menarik minat masyarakat datang mendonorkan darahnya kepada PMI. "Terbukti selama dua pekan penerapan sembako, stok darah cukup di atas 30 kantong per hari," kata Dedet.

Selama masa pandemi dan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), PMI menerapkan protokol kesehatan bagi masyarakat yang ingin donor darah, seperti pengukuran suhu tubuh, wajib menggunakan masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah masuk UTD PMI, serta menjaga jarak fisik dengan yang lainnya.

ANTARA | ADITYA BUDIMAN