Jokowi Berharap Ramadan Bisa Memutus Rantai Penularan Covid-19

Reporter

Editor

Amirullah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti forum KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis, 26 Maret 2020. Dalam pernyataannya, Jokowi mengatakan bahwa G20 harus memotori gerakan solidaritas dunia dalam penanganan virus corona agar pandemi tersebut tidak mengganggu kemitraan dan kerja sama yang sudah dibangun antar anggota selama bertahun-tahun. Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti forum KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis, 26 Maret 2020. Dalam pernyataannya, Jokowi mengatakan bahwa G20 harus memotori gerakan solidaritas dunia dalam penanganan virus corona agar pandemi tersebut tidak mengganggu kemitraan dan kerja sama yang sudah dibangun antar anggota selama bertahun-tahun. Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini memaksa umat Islam menjalankan ibadah puasa dalam suasana yang berbeda. Ini diungkapkan Jokowi dalam pesannya memasuki awal Ramadan yang jatuh pada Jumat, 24 April 2020.

"Suasana baru akan kita rasakan, meresapi makna sejati ibadah puasa yg kita jalankan. Puasa ibadah pribadi tanpa perlu saksi," kata Jokowi lewat pesan yang disampaikan lewat akun YouTube, Kamis, 23 April 2020.

Ia pun mengatakan momen puasa ini harus dijadikan momen memperkuat diri dan menjaga semua orang yang dicintai. Ia menyebut Ramadan merupakan saat semuanya berdisiplin diri.

"Mari kita sambut Ramadan yang barokah sebagai momen untuk memutus rantai penularan wabah demi keselamatan diri, sanak saudara dan seluruh bangsa," kata Jokowi.

EGI ADYATAMA