Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Tak Gelar Tarawih Berjamaah

Reporter

Editor

Amirullah

Sejumlah Abdi Dalem Keraton Yogyakarta berdoa saat prosesi Grebeg Syawal 1440 H di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Rabu 5 Juni 2019. Dalam acara yang menjadi simbol sedekah raja kepada rakyatnya itu Keraton Yogyakarta mengeluarkan tujuh gunungan hasil bumi dan diperebutkan oleh warga. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Sejumlah Abdi Dalem Keraton Yogyakarta berdoa saat prosesi Grebeg Syawal 1440 H di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Rabu 5 Juni 2019. Dalam acara yang menjadi simbol sedekah raja kepada rakyatnya itu Keraton Yogyakarta mengeluarkan tujuh gunungan hasil bumi dan diperebutkan oleh warga. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Takmir Masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta, menyatakan meniadakan kegiatan salat tarawih berjamaah selama bulan Ramadhan 1441 Hijriah. Ini dilakukan sebagai upaya ikut mencegah penularan COVID-19.

"Kita masih dalam kondisi pandemi COVID-19, jadi kita tidak bisa berkerumun sehingga Ramadan kali ini tidak menggelar tarawih berjamaah," kata Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Azman Latif di Yogyakarta, Kamis, 23 April 2020.

Keputusan itu diambil, karena meski pelaksanaan tarawih berjamaah mengikuti protokol kesehatan, yakni dengan menjaga jarak fisik, menurut Azman, tetap tidak ada yang dapat menjamin setiap individu jamaah terhindar 100 persen dari penularan virus corona jenis baru itu.

Meski demikian, kata Azman, secara umum kegiatan Ramadan 1441 Hijriah tetap digelar dengan menggunakan metode yang berbeda. Ia mencontohkan untuk kegiatan pengajian menjelang berbuka puasa akan disiarkan melalui Radio Saka FM, milik Masjid Gedhe Kauman, serta melalui pengeras suara. Sedangkan tadarus Al-Qur'an akan digelar melalui aplikasi zoom.

Penyuguhan takjil atau makanan berbuka puasa yang populer dengan gulai kambingnya, menurut Azman, juga tetap dihadirkan Masjid Gedhe Kauman. Hanya saja, makanan berbuka puasa itu tidak disantap bersama-sama di masjid, melainkan dibagikan oleh pengurus masjid ke rumah-rumah warga.

"Makanan berbuka puasa akan kami bagikan ke rumah-rumah warga. Intinya tidak ada kumpul-kumpul. Kami yang bekerja keras," kata dia.

ANTARA