Menjelang Ramadan, TPU di Kendari Sepi Peziarah

Reporter

Penjual kembang di kawasan TPU Punggolaka Kota Kendari mengaku mengalami penurunan omset karena sepi peziarah. (ANTARA/Azis Senong)
Penjual kembang di kawasan TPU Punggolaka Kota Kendari mengaku mengalami penurunan omset karena sepi peziarah. (ANTARA/Azis Senong)

TEMPO.CO, Kendari - Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sepi peziarah. Padahal, biasanya ketika menjelang Ramadan tempat pemulasaran ini ramai. 

Salah seorang pedagang kembang di kawasan itu, Ani, mengatakan kondisi ini berdampak terhadap pendapatan mereka yang biasa menawarkan jasa sebagai pembersih kuburan serta para pedagang bunga.

"Biasanya, pada tahun lalu, menjelang sepekan memasuki puasa omzet penjualan bunga dalam bungkusan plastik bisa Rp 100 ribu lebih dalam sehari termasuk air bersih dalam plastik satu liter. Namun, tahun ini paling besar mencapai Rp 50 ribu," ujarnya, Selasa, 22 April 2020.

Bungkusan plastik berisi daun pandan yang sudah diiris, bunga melati, dan bunga lainnya, dijual antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per bungkus.

Ia mengatakan sepinya peziarah kubur tahun ini sudah berlangsung hampir sepekan hingga memasuki minus dua hari jelang Ramadan 1441 Hijriah.

"Tiap tahun saya menjual bunga di sini, harganya sepuluh ribu, satu kantong bunga dengan satu botol air, namun selama Corona peziarah berkurang, bahkan bunga tidak laku," ujarnya.*=