TEMPO.CO, Jakarta - Secara garis besar, BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah di Indonesia akan berlangsung mulai April hingga Agustus 2020. Untuk itu, pengendara sepeda motor sebaiknya memperhatikan beberapa tips ini. Khususnya pengemudi ojek dan kurir yang sebagian masih harus beraktivitas di bulan Ramadan dan ancaman virus corona.
Untuk pengemudi disarankan untuk tetap menggunakan jaket. Jadi bukan berarti karena kondisi panas, kita bisa berkendara dengan baju kaus tipis. Sebaliknya, jaket direkomendasikan agar melindungi kulit dari teriknya matahari.
Adapun jaket yang direkomendasikan, sebaiknya yang memiliki saluran ventilasi udara atau jaket yang memiliki panel mesh. Umummya disebut jaket anti gerah.
Setelah itu, sarung tangan. Penggunaan sarung tangan juga direkomendasikan. Sama dengan jaket, sarung tangan juga disarankan yang dilengkapi bahan ramah dengan kulit dan mempunyai ventilasi udara. Sarung tangan jenis ini juga bisa membuat kulit tangan lebih adem.
Selain itu, disarankan juga memakai baju kaus atau dalaman berbahan yang mudah menyerap keringat. Hal ini penting, apalagi ketika Anda hendak berkendara jarak jauh atau rute-rute yang banyak, seperti ojek online atau kurir.
Setelah itu kaca mata, perlengkapan ini penting digunakan agar mata tidak gampang lelah. Pilihlah kaca mata gelap dan atau kacamata yang dilapisi pelindung ultraviolet.
Terakhir dan tak kalah penting. Adalah menjaga kondisi kesehatan tetap prima. Apalagi dalam kondisi pandemi corona saat ini. Disarankan untuk banyak beristirahat di tempat yang sejuk.
Di luar semua itu, aspek lain yang tak terpisahkan adalah kondisi sepeda motor itu sendiri. Pertama bagaimana tekanan Ban. Suhu panas dapat menyebabkan tekanan angin berubah-ubah sehingga kenyamanan dalam berkendara menjadi berkurang.
“Selain itu dapat mengakibatkan tekanan ban berubah-ubah setiap saat. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan pengecekan kondisi tekanan ban sesering mungkin atau setidaknya sebelum berkendara. Selain itu, sesuaikan tekanan ban dengan standard yang ditentukan oleh pabrikan,” ujar Technical Training AHM Reza Rezdie Shahertian beberapa waktu lalu.
Kedua, berikan perhatian khusus pada kondisi ban. Ban motor yang terkena suhu panas secara terus menerus dapat mempercepat penurunan kualitas ban, termasuk tekstur ban yang terlihat pecah-pecah atau getas. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan penggantian ban lama dengan yang baru . Apabila tekstur ban sudah terlihat retakan yang besar untuk mendapatkan kenyaman saat berkendara.
Ketiga, rantai motor. Udara panas disebut dapat menyebabkan pelumas pada rantai mengering dengan lebih cepat. Walhasil kerja rantai tidak halus. Imbasnya, kinerja rantai dapat berkurang dan rantai akan cenderung akan mengeluarkan bunyi kasa.
Hal itu dapat dihindari dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan rutin. Bisa juga berinisiatif untuk memberikan pelumas rantai dengan Chain Lub yang direkomendarikan, serta atur kekenduran rantai yang tertera pada stiker swing arm motor.
Selanjutnya, bearing motor. Saat kondisi panas berkepanjangan, biker juga perlu memeriksa kondisi bearing roda atau yang sering disebut dengan laher. Selain cepat aus karena melewati jalanan yang rusak, suhu panas juga dapat mengakibatkan pelumas bearing dan seal mengeras akibat memuainya kedua komponen tersebut.
Ciri-ciri umumnya roda depan tidak berputar halus dan terdengar gesekan. Salah satu solusinya adalah mengganti seal pada bearing, terutama ketika sudah terlihat getas. Kemudian tambahkan pelumas atau gemuk pada roda-roda bearing motor.
Terakhir, motor yang sering terpapar sinar matahari langsung dapat menyebabkan penurunan kualitas warna bodi agau kap. Untuk mencegah hal itu terjadk, cucilah motor secara rutin dengan menggunakan sabun khusus yang banyak dijual di pasaran.