Menjelang Puasa, Ini Imbauan Penting Bagi Pasien Diabetes

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dua hari lagi, seluruh umat Muslim di dunia akan memasuki bulan Ramadan dan menjalankan ibadah puasa. Bagi mereka yang memiliki kondisi fisik sehat dan bugar, menahan nafsu makan dan minum tentu tidak sulit.

Sayangnya bagi pasien diabetes, berbagai tantangan akan dihadapi. Sebab, kondisi gula darah yang angkanya fluktuatif bisa mempengaruhi kondisi fisik selama menjalankan puasa. Meski demikian, Anda tak perlu khawatir karena terdapat banyak cara yang bisa dikerjakan untuk menyiasatinya.

Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta Endang Sri Wahyuningsih mengatakan bahwa pertama, pasien diabetes wajib sahur dengan makanan yang sehat. Secara khusus, ini terdiri dari karbohidrat kompleks dan cairan.

“Karbohidrat kompleks contohnya adalah nasi merah atau oats. Ini baik untuk membuat perut kenyang lebih lama dan kandungan gulanya rendah sehingga tidak berbahaya bagi pasien diabetes. Makanan yang tinggi cairan seperti sayur dan buah juga penting agar mempertahankan hidrasi tubuh,” katanya dalam telekonferensi di Jakarta pada Rabu, 22 April 2020.

Berolahraga juga tetap dianjurkan selama berpuasa. Sebab selama pandemi Covid-19, masyarakat lebih banyak diam di rumah yang dapat menyebabkan berbagai masalah pada tulang dan otot. “Olahraganya bagi pasien diabetes harus ringan seperti jalan santai. Dilakukan 30 menit sebelum atau 2-3 jam setelah berbuka,” ujarnya.

Menghindari menu makanan yang digoreng dan minuman tinggi gula saat berbuka juga tidak disarankan. Sebab, keduanya dapat menyebabkan lonjakan glukosa pada darah yang bisa berakibat fatal bagi pasien diabetes. “Kalau makan ikan, sebaiknya dipanggang atau direbus saja. Minumnya juga jangan langsung manis tapi perlahan dari air putih,” tuturnya.