Larangan Mudik, Apriyani Rahayu Lawan Kangen dan Sedih

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

Apriyani Rahayu berusaha mengejar kok saat berhadapan dengan pasangan ganda putri Jepang Ayako Sakuramoto dan Yukiko Takahata dalam babak pertama Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Apriyani Rahayu berusaha mengejar kok saat berhadapan dengan pasangan ganda putri Jepang Ayako Sakuramoto dan Yukiko Takahata dalam babak pertama Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu menyatakan tak akan mudik menjelang Ramadan dan pada Lebaran 2020 ini. Selain mentaati larangan pemerintah, ia juga sudah diwanti-wanti orang tuanya untuk tidak pulang kampung ke Kendari, Sulawesi Tenggara, sehubungan kondisi pandemi COVID-19 yang belum mereda.

"Sebenarnya kangen, pengin ketemu apalagi sebentar lagi Ramadan. Pengin sekali kumpul tapi enggak bisa," kata Apriyani, dalam acara Ngobrol Online Menpora Bareng Kartini Olahraga lewat Live Instagram, Selasa. "Orang tua juga mengerti. Ayah saya juga nyuruh untuk jangan pulang. Pada akhirnya saya nurut saja." 

Perempuan berusia 21 tahun itu mengaku sayang kepada orang tuanya sehingga ia menuruti saran dari Ayahnya untuk tidak mudik, meski diakuinya kangen berat.

Pelatnas bulu tangkis di Cipayung juga sebenarnya saat ini tengah diliburkan hingga 2 Juni mendatang. Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) pun sudah menangguhkan seluruh kompetisi setidaknya hingga Juni.

Di tengah kekosongan itu, seluruh atlet di pelatnas PBSI diizinkan untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Namun akibat kondisi pandemi COVID-19 yang tak kunjung mereda, beberapa atlet, termasuk Apriyani memilih untuk tetap tinggal dan berlatih di Pelatnas Cipayung.

Seperti yang banyak dilakukan oleh orang-orang pada umumnya, Apriyani juga hanya bisa menyiasati rasa kangen dengan orang tuanya dengan cara rutin berkomunikasi melalui telepon.

"Ya paling berkomunikasi lewat telepon, tanya kabar. Sebenarnya saya tidak mau merasakan apa yang saya rasakan karena kalau saya merasakannya, saya jadi sedih," ujar peraih medali perunggu Asian Games 2018 itu.

Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas secara virtual, Selasa, juga telah melarang seluruh masyarakat Indonesia mudik ke kampung halaman demi mencegah penyebaran COVID-19 lebih besar lagi.

Sumber: Antara