Polisi Majukan Jadwal Operasi Ketupat 2020 Menjadi Awal Ramadan

Petugas kepolisian dan Dishub memberhentikan pengemudi motor untuk mengenakan masker saat memasuki wilayah Jakarta saat melakukan pengawasan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Lebakbulus perbatasan dengan Ciputat, Tangerang Selatan, 13 April 2020. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan DKI Jakarta mewajibkan setiap orang mengenakan masker dan mengatur jarak penumpang dalam satu kendaraan untuk menekan penyebaran wabah Corona. TEMPO/Nurdiansah
Petugas kepolisian dan Dishub memberhentikan pengemudi motor untuk mengenakan masker saat memasuki wilayah Jakarta saat melakukan pengawasan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Lebakbulus perbatasan dengan Ciputat, Tangerang Selatan, 13 April 2020. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan DKI Jakarta mewajibkan setiap orang mengenakan masker dan mengatur jarak penumpang dalam satu kendaraan untuk menekan penyebaran wabah Corona. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri memajukan jadwal Operasi Ketupat 2020 menjadi awal Ramadan. Keputusan ini diambil setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi melarang mudik lebaran tahun ini.

"Kami majukan mulai nanti hari pertama atau awal ramadan. Kami laksanakan sampai H+7," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Argo Yuwono saat dikonfirmasi pada Rabu, 22 April 2020.

Argo menjelaskan, dalam Operasi Ketupat 2020 ini, akan ada 2.582 pos yang didirikan oleh Polri-TNI. Di mana ribuan pos itu terdiri dari 1.972 pos pengamanan, 745 pos pelayanan dan pos terpadu.

"Di pos pelayanan ini nanti ditempati oleh personel, yang gunanya mencegah kejahatan, menjaga ketertiban dan keamanan," ucap Argo. Sedangkan di pos pelayanan dan terpadu, akan diisi oleh tenaga medis.

Argo pun menegaskan bahwa meski mudik dilarang, tetapi tidak akan ada penutupan jalan, baik tol maupun arteri. "Tetap berjalan. Untuk kendaraan sembako, BBM, dan kebutuhan pokok lainnya," kata dia.