Masjid Istiqlal Siarkan Langsung Tausiyah Selama Ramadan 2020

Reporter

Penceramah Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym saat mengisi khotbah usai ibadah salat Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, 15 Juni 2018. Sementara Imam Hasanudin Sinaga bertugas sebagai Imam salat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Penceramah Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym saat mengisi khotbah usai ibadah salat Idul Fitri 1 Syawal 1439 H di Masjid Istiqlal, Jakarta, 15 Juni 2018. Sementara Imam Hasanudin Sinaga bertugas sebagai Imam salat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Istiqlal menyatakan tetap akan mengadakan siaran langsung program tausiyah bagi jamaah di rumah. Upaya itu untuk menyiasati tidak adanya kegiatan berjamaah selama Ramadan 2020 untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Kepala Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah, mengatakan siaran langsung ceramah akan diisi imam besar masjid bagi para jamaah di rumah melalui stasiun televisi nasional.

"Kali ini, masyarakat bisa mengikuti kegiatan di Masjid Istiqlal melalui daring seperti tausiyah. Kami ada tausiyah setelah Salat Magrib oleh imam besar dan tersedia di TVRI serta siaran langsung di akun Youtube Masjid Istiqlal," ujar Abu.

Pengurus Masjid Istiqlal menutup kegiatan berjamaah selama Ramadan 2020 untuk menghindari keramaian. Salah satu kegiatan rutin yang dihapus ialah Salat Tarawih berjamaah. Keputusan itu diambil mengikuti imbauan dari pemerintah dan majelis ulama.

"Jadi untuk Ramadan tahun ini tentunya berubah. Jadi tidak ada pelayanan agama selama masa COVID-19 di Masjid Istiqlal," tutur Abu. Oleh sebab itu, jamaah atau warga tidak perlu datang ke Masjid Istiqlal. "Karena masjid kali ini pasti kami tutup."

Kendati demikian, ada dua program yang tetap berjalan di Istiqlal, yakni zakat fitrah dan santunan yatim. Kedua program itu, lanjut Abu, dilakukan dengan para penerima tidak perlu datang ke Istiqlal karena dilakukan melalui sistem dalam jaringan (daring). Sementara pembayaran zakat fitrah dilakukan melalui rekening.

Pengurus Masjid Istiqlal, kata Abu, sudah mendata calon penerima santunan yatim dan menyebar tautan terkait hal itu ke yayasan-yayasan. "Untuk zakat fitrah kami sudah sebar rekening untuk transfer dan orangnya tidak perlu ke masjid. Pembagian (zakat dan santunan) diantar seperti pembagian daging hewan kurban, jadi mereka tidak perlu datang ke sini," ujar Abu. 

ANTARA | ADITYA BUDIMAN