Dai Ali Jaber: Ibadah di Masjid Nikmat, tapi Saat Ini Tak Mungkin

Reporter

Editor

Amirullah

Ribuan umat Muslim menunaikan salat tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad, 5 Mei 2019. Umat muslim berbondong-bodong tarawih setelah penentuan 1 Ramadan lewat Sidang Isbat. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ribuan umat Muslim menunaikan salat tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad, 5 Mei 2019. Umat muslim berbondong-bodong tarawih setelah penentuan 1 Ramadan lewat Sidang Isbat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pendakwah Syekh Ali Jaber mengatakan ibadah berjamaah di masjid saat Ramadan merupakan sebuah kenikmatan dari Allah. Tapi di situasi pandemi COVID-19 saat ini tidak mungkin diamalkan sehingga umat Islam sebaiknya tetap beribadah di rumah saja.

"Dengan adanya pandemi COVID-19 ini banyak nikmat yang seharusnya kita nikmati. Ternyata Allah kini menampakkan nikmat itu yang mungkin sebelumnya tidak kita syukuri," kata Ali dalam jumpa pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagaimana dipantau via streaming dari Jakarta, Selasa, 21 April 2020.

Ulama WNI asal Madinah, Arab Saudi, itu mencontohkan banyak ibadah yang menjadi pemberian nikmat Allah di waktu normal seperti salat Jumat berjamaah, shalat fardu berjamaah, buka puasa bersama, tarawih bersama, tadarus bersama dan ibadah serta aktivitas yang melibatkan banyak orang.

Selain itu, kata dia, di waktu normal tanpa COVID-19, setiap orang merasa aman bepergian dengan nyaman tanpa ada ancaman. Akan tetapi kini, kata dia, dengan adanya COVID-19, setiap hal yang biasa dilakukan itu menjadi aktivitas yang dirindukan meski sebelumnya dianggap sebagai kegiatan biasa.

"Ternyata kita selama ini banyak nikmat yang sayang sekali tidak kita sadari syukuri," kata dia. Kita aktivitas, kita makan, kita pergi tidak ada rasa takut itu nikmat. Nikmat itu tidak selalu kekal bisa berubah. Ini buktinya," ujar Ali Jaber.

Untuk menghadapi COVID-19, kata dia, setiap pihak harus berkerja sama sehingga wabah COVID-19 dapat diakhiri dengan tetap taat menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mengenakan masker, menjaga kebersihan diri dan aktivitas penting lainnya.

"Kita harus bisa belajar susah karena nikmat itu tidak dijamin kekal. Ujian akan berlalu tapi ini tidak akan berlalu begitu saja karena kita bukan diam saja tapi ada ikhtiar," kata dia menyoroti pentingnya usaha mitigasi COVID-19.

ANTARA