Berat Badan Naik saat Ramadan, Mungkin Ini Sebabnya

Reporter

Ilustrasi wanita dan timbangan. shutterstock.com
Ilustrasi wanita dan timbangan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Umat Muslim akan mulai menjalani puasa Ramadan pada 24 April 2020. Mereka yang berpuasa bangun sebelum fajar dan makan sahur, yang berarti perlu membuat sesuatu dengan cepat namun bergizi agar bertahan puasa sepanjang hari.

Saat berbuka datang dengan tantangannya sendiri, keluarga berkumpul untuk makan malam, yang seringkali diisi dengan hidangan manis serta makanan yang digoreng dan tinggi lemak. Hal inilah yang kerap menjadikan berat badan naik, padahal sedang menjalani puasa.

"Tidak semua orang tahu bagaimana berpuasa dan berbuka dengan baik," ujar salah satu kontestan di kompetisi memasak "Masterchef America", Amanda Saab seperti dilansir dari HuffingtonPost.

Saab kemudian menyarankan agar bobot tubuh tidak melonjak saat berpuasa maka ketika waktu berbuka janganlah mengonsumsi makanan secara berlebihan.

"Secara tradisional kami memiliki banyak makanan yang disajikan ketika berbuka puasa, namun semuanya harus memenuhi kebutuhan dasar gizi, seperti karbohidrat, protein, dan tentu saja serat," kata Saab.

Ahli nutrisi Nour Zibdeh membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan pada dasarnya puasa Ramadan tidak hanya sekadar menjalankan perintah agama namun juga memiliki manfaat yang menyehatkan tubuh.

"Puasa telah memberi waktu pada saluran pencernaan untuk beristirahat dan detoksifikasi, dan memungkinkan tubuh memanfaatkan energi yang tersimpan di dalam jaringan lemak," ujar Zibdeh.

Namun beberapa orang mengalami hal yang sebaliknya.

"Orang-orang berpikir akan mengalami penurunan berat badan selama puasa, tetapi beberapa orang cenderung makan terlalu banyak makanan berkalori tinggi dan itu mengompensasi jam puasa," tambah Zibdeh.

Untuk mengatasi hal tersebut, Zibdeh menyarankan supaya menyajikan makanan yang sederhana namun memenuhi kebutuhan gizi ketika berbuka. Zibdeh menyarankan supaya setiap hidangan mengandung karbohidrat, protein, dan serat. Namun, karbohidrat bila memungkinkan adalah jenis yang kompleks, protein sehat dan bukan olahan, serta usahakan aneka sayur dalam hidangan.

"Selain itu, hal penting lain adalah jangan berlebihan, cobalah dan jangan sia-siakan makanan. Berhentilah sebelum kenyang," tutup Zibdeh.