TPU di Jakarta Selatan Batasi Peziarah Jelang Ramadan 2020

Reporter

Warga berdoa saat melakukan ziarah menjelang Ramadan saat pemberlakuan PSBB untuk menekan penyebaran virus Corona, di TPU Basmol, Jakarta, 12 April 2020. TEMPO/Fajar Januarta
Warga berdoa saat melakukan ziarah menjelang Ramadan saat pemberlakuan PSBB untuk menekan penyebaran virus Corona, di TPU Basmol, Jakarta, 12 April 2020. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) di Jakarta Selatan membatasi jumlah peziarah menjelang Ramadan 2020. "Ziarah di TPU tidak pernah ditutup tetapi dibatasi," kata Winarto Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Kehutanan Kota Administrasi Jakarta Selatan Winarto, Senin, 20 April 2020.

Winarto menyatakan informasi pembatasan ziarah kubur telah dipasang di sejumlah TPU yang ada di Jakarta Selatan. Pembatasan dilakukan untuk mengantisipasi penularan virus Corona. Selain membatasi peziarah, TPU juga menutup layanan administrasi Izin Pemanfaatan Tanah Makam (IPTM) sejak tanggal 17 Maret 2020.

Sedangkan untuk proses pemakaman jenazah, menurut Winarto, masih tetap berjalan seperti biasa. Ia menyatakan bagi masyarakat yang mendatangi TPU diminta untuk menerapkan jaga jarak atau physical distancing minimal satu meter selama berada di dalam area pemakaman.

Menurut Winarto, langkah ini dilakukan untuk mencegah aktivitas masyarakat di TPU, terlebih menjelang Ramadan warga banyak yang melakukan tradisi nyekar ke pemakaman. "Ya itu untuk mengantisipasi, jangan sampai terjadi penularan. Kita batasi aktivitas masyarakat tidak terlalu banyak di TPU," kata Winarto.

Jakarta Selatan mempunyai 16 TPU yang tersebar di enam zona layanan. Kepala TPU Tanah Kusir, Sobari, mengatakan jumlah peziarah yang diizinkan datang ke makam minimal dua orang.

Menurut Sobari, petugas tidak bisa melarang warga untuk berziarah jelang Ramadan namun hanya membatasi jumlah orang yang boleh ke makam dan waktu ziarah. "Kalau ada yang datang sekeluarga, kita minta perwakilannya saja yang ke makam. Cukup dua orang saja, sisanya menunggu di luar," kata Sobari.

Selain itu, para peziarah diminta untuk menerapkan protokol kesehatan mencegah COVID-19 seperti menggunakan masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan pakai sabun yang telah disediakan.

Sobari menuturkan sejak Sabtu dan Minggu kemarin sudah ada masyarakat yang berziarah ke makam, tapi jumlahnya tidak sebanyak dari tahun sebelumnya.
Penurunan jumlah peziarah jelang Ramadan ini juga berdampak bagi pendapatan juru rawat makam, petugas juru doa, dan penjual keperluan makam seperti kembang dan air.

"Pasti ada dampaknya. Makam jadi lebih sepi, masyarakat sudah pada tahu, cegah Corona apalagi adanya PSBB (pembatasan sosial berskala besar), kata Sobari.

Pembatasan jumlah peziarah berlaku juga di TPU Jatipadang Utara, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Ketua RT 007 di RW 01, Kelurahan Jatipadang Pasar Minggu, Dedet Mulyadi, mengatakan telah memberikan imbauan kepada warga agar mengganti ziarah dengan berdoa dari rumah.

"Setiap ada pertemuan warga saya sampaikan tentang kondisi saat ini. Sesuai imbauan pemerintah untuk tidak atau menghindari pelaksanaan ziarah kubur, apalagi ada pelaksanaan PSBB ini," tutur Dedet.