Pentingnya Memastikan Asupan Gizi Tetap Terpenuhi saat Puasa

Reporter

Editor

Amirullah

Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.
Ilustrasi anak-anak menunggu berbuka puasa di Jakarta, Selasa 14 April 2020. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari lagi umat Islam akan memasuki Ramadan 2020. Ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan agar tubuh tetap mendapat asupan gizi dan tak lemas saat puasa di siang hari.

Dokter spesialis gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Raissa E Djuanda mengatakan, khusus untuk asupan energi sebaiknya pilih makanan mengandung karbohidrat kompleks ketimbang yang sederhana.

"Tetap makanan bergizi seimbang, lalu makanan bertahan lama menimbulkan rasa lapar, karbohidrat pilih yang kompleks dibanding nasi putih bisa nasi merah, kentang, roti gandum," kata dia dalam sebuah diskusi via daring belum lama ini.

Selain karbohidrat, jangan lupakan asupan lauk-pauk yang beragam dengan tidak melupakan sayuran, buah, dan mikronurien semisal asam lemak omega tiga yang bisa didapatkan dari teri basah, ikan salmon, tuna, ikan sarden dan lele.

Raissa mengingatkan agar tidak melupakan asupan protein harian demi meningkatkan massa otot dan menjaga sistem kekebalan tubuh, apalagi saat pandemi COVID-19 seperti belakangan ini.

"Penuhi kebutuhan protein harian, karena bisa meningkatkan sistem imun dan jaga massa otot. Paling gampang makan telur dan minum susu," tutur dia.

Hal lainnya, penuhi asupan cairan Anda saat berbuka dan sahur nanti agar tidak mengalami dehidrasi selama berpuasa. Anda mulai sekarang bisa mulai membiasakan diri memberi asupan air yang cukup untuk agar terhidrasi optimal.

Tambahkan satu atau dua gelas dari anjuran umum sehari untuk mencoba dan menurunkan tingkat dehidrasi yang akan dihadapi tubuh selama puasa.

Selain itu, ketimbang tergoda makan banyak, Anda harus mulai menahan diri. Kebanyakan makan akan membuat tubuh terbiasa makan dan menginginkan lebih. Kurangi asupan kalori Anda sekarang dengan menukar makanan tinggi lemak dengan makanan berprotein tinggi.

ANTARA