Pandemi Covid-19, Kemenag Siapkan Protokol Rukyatul Hilal Ramadan

Reporter

Editor

Amirullah

Petugas mengamati posisi hilal (bulan) saat dilakukan rukyatul hilal guna menentukan awal bulan Ramadan 1440 H. di IAIN Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Ahad, 5 Mei 2019. Hilal gagal dilihat karena terhalang awan. ANTARA/Saiful Bahri
Petugas mengamati posisi hilal (bulan) saat dilakukan rukyatul hilal guna menentukan awal bulan Ramadan 1440 H. di IAIN Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Ahad, 5 Mei 2019. Hilal gagal dilihat karena terhalang awan. ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Agama akan tetap meminta tiap kantor wilayah melakukan pemantauan hilal di tengah pandemi Covid-19 dalam menetapkan awal Ramadan 1441 Hijriah.

“Rukyatul hilal tetap dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag Provinsi pada 23 April, saat terbenamnya matahari," kata Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kamaruddin Amin dalam siaran tertulisnya, Sabtu, 18 April 2020.

Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat atau penetapan awal Ramadan pada 23 April 2020. Sidang ini akan diawali dengan pemantauan hilal atau rukyatul hilal oleh kantor wilayah Kemenag. Hasil rukyatul hilal menjadi dasar pengambilan keputusan sidang isbat.

Menurut Kamaruddin, kementerian telah menyiapkan protokol pelaksanaan rukyatul hilal saat pandemi Covid-19. Misalnya, peserta dibatasi maksimal 10 orang, dan menyesuaikan dengan prosedur protokol kesehatan serta melakukan jaga jarak fisik.

Selain itu, dalam pelaksanaan rukyatul hilal antara area perukyat dan area undangan dibatasi dengan batas yang jelas. Sebelum memasuki area rukyatul hilal, semua peserta harus diukur suhu tubuhnya dan menggunakan masker. "Bagi petugas yang merasa tidak sehat tidak boleh mengikuti kegiatan rukyatul hilal," kata Kamaruddin.

Aturan lainnya, setiap instrumen pemantauan, baik teleskop, theodolite, atau kamera, hanya dioperasikan oleh satu orang, tidak saling pinjam pakai.

Petugas juga dilarang berkerumun di sekitar instrumen pemantauan yang telah ditempatkan. "Sebelum dan sesudah digunakan, instrumen rukyat dibersihkan dengan kain yang dibasahi dengan cairan disinfektan," ucapnya.

Petugas juga diimbau melakukan salat hajat, memohon keselamatan dan kelancaran dalam melaksanakan tugasnya.