Arus Balik Jalan Arteri Karawang Terpantau Padat

Reporter

Pemudik dengan sepeda motor melintasi Jalan Raya Klari, Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 23 Juni 2018. Kementerian Perhubungan memproyeksikan puncak arus balik Lebaran 2018 gelombang kedua akan terjadi pada 23-24 Juni. ANTARA
Pemudik dengan sepeda motor melintasi Jalan Raya Klari, Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 23 Juni 2018. Kementerian Perhubungan memproyeksikan puncak arus balik Lebaran 2018 gelombang kedua akan terjadi pada 23-24 Juni. ANTARA

TEMPO.CO, Karawang - Arus balik di jalan arteri Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih terpantau padat pada H+5 Lebaran atau Selasa pagi hingga siang, 11 Juni 2019.

Baca juga: Tol Cikampek Arah Jakarta Contraflow Malam Ini

Pantauan Antara, kendaraan pemudik yang akan balik ke Jakarta dan sekitarnya memadati jalur Pantura hingga jalan Arteri Karawang.

Para pengendara bermotor harus "berjibaku" dengan kendaraan pribadi di sepanjang jalur mudik wilayah Karawang. Bahkan banyak pengendara motor yang harus melewati bahu jalan.

"Arus lalu lintas macet. Dari Cikampek hingga ke Karawang membutuhkan waktu hingga satu jam," kata Asep, seorang pengendara motor yang terjebak macet di jalan Arteri Karawang.

Biasanya di hari-hari normal, waktu tempuh Cikampek ke Karawang hanya sekitar 20 menit.

Arus lalu lintas di jalan arteri Karawang sendiri diperparah dengan adanya pasar tumpah, angkotan kota yang berhenti, pertigaan atau perempatan serta aktivitas keluar-masuk kendaraan di Terminal Klari.

Sementara itu, kepadatan arus lalu lintas tidak hanya terjadi di jalan Arteri Karawang. Kondisi arus lalu lintas di jalan Tol Jakarta-Cikampek yang mengarah ke Jakarta juga terpantau cukup padat.

Antrean kendaraan di Gerbang Tol Cikampek Utama, dari jalan Tol Cikopo-Palimanan juga terpantau cukup panjang.

Di beberapa titik jalan Tol Jakarta-Cikampek seperti di titik menjelang rest area, arus balik padat-merayap. Kecepatan kendaraan hanya 20-40 kilometer per jam.

ANTARA