Tips Pemudik Melewati Kelok 44 Maninjau

Reporter

Pemandangan Danau Maninjau dari Puncak Lawang, Agam, Sumatera Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Pemandangan Danau Maninjau dari Puncak Lawang, Agam, Sumatera Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Agam - Pemudik dan pewisata ke Sumatera Barat tidak lengkap jika tidak menikmati pemandangan Danau Maninjau dan sekitarnya di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Baca juga: Jasa Marga: Arus Balik Lebaran 2019 Dimulai Hari Ini

Di sekitar Maninjau, selain menikmati Danau, pewisata juga bisa menikmati Puncak Lawang, yang biasa digunakan untuk paralayang.

Jika pewisata menuju Maninjau dari Bukittinggi, pengendara harus melewati tikungan terkenal berjumlah 44. Tikungan hampir 360 derajat itu cukup berbahaya dan menuntut kewaspadaan pengemudi.

Pengemudi yang tidak waspada bisa berakibat fatal. Tak jarang kendaraan meluncur masuk ke Danau. "Sebelum Lebaran ini satu bus masuk danau dari kelok 28. Bus membawa sekitar 30 penumpang dari Pasaman," ujar Arman, warga Kukuban, Maninjau.

Untuk melewati Kelok 44 berikut beberapa tipsnya:

1. Pastikan kondisi rem dan mesin dalam kondisi baik, karena medannya menurun tajam dari arah Bukittinggi atau mendaki terjal dari Maninjau.

2. Pastikan klakson berbunyi. Biasanya pengemudi dari bawah akan membunyikan klakson untuk memberi tanda pengemudi dari atas, sehingga pengemudi dari bawah diberi kesempatan lebih dulu.

3. Pengemudi dari atas agar mewaspadai pengemudi dari bawah, dan memberi jalan kepada pengemudi dari bawah lebih dulu di setiap Kelok 44.

4. Jika belum biasa, sebaiknya turun atau naik Kelok 44 pada siang hari saat pemandangan jalan masih cukup terang karena tidak ada penerangan jalan di sekitar kelokan dan jalan.

5. Jangan membawa muatan berlebih dan di luar kemampuan kendaraan. Seringkali kendaraan bus membawa muatan berlebih, dan akibatnya rem tidak mendukung kendaraan dan berakibat meluncur masuk ke danau.

Baca berita Pemudik lainnya di ramadan.tempo.co