Pemudik Asal Jakarta Mulai Padati Tol Boyolali - Solo

Reporter

Seorang pekerja beraktivitas di sisi tol Salatiga-Boyolali di Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 22 Desember 2018. Para pemudik memanfaatkan ruas tol Salatiga-Boyolali yang dioperasikan secara fungsional dengan tarif gratis selama mudik liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 sebagai jalur cepat dari arah Semarang menuju Solo dan Ngawi. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang pekerja beraktivitas di sisi tol Salatiga-Boyolali di Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 22 Desember 2018. Para pemudik memanfaatkan ruas tol Salatiga-Boyolali yang dioperasikan secara fungsional dengan tarif gratis selama mudik liburan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 sebagai jalur cepat dari arah Semarang menuju Solo dan Ngawi. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Boyolali - Pemudik dari Jakarta mulai memadati ruas Tol Boyolali-Solo pada Jumat pagi, 31 Mei 2019, atau H-5 Lebaran 2019.

Baca juga: Menhub: H-6, Kenaikan Jumlah Pemudik Signifikan

Berdasarkan pantauan di Boyolali, Jumat, arus pemudik di kawasan Boyolali kota masih cukup lengang. Meski demikian, memasuki ruas tol volume jalan terlihat mulai padat kendaraan dengan dominasi pelat nomor polisi B (Jakarta).

Untuk area peristirahatan di ruas tol tersebut terdapat di KM 487. Meski demikian, masih berupa area istirahat bersifat darurat. Beberapa fasilitas yang terdapat di area peristirahatan tersebut, di antaranya musala, posko kesehatan, posko istirahat, Kios Pertamina, dan SPBU mini atau "mobile dispencer".

Terlihat area peristirahatan tersebut juga mulai dipenuhi kendaraan roda empat. Dua lajur yang seharusnya bisa dilalui kendaraan, tidak dapat berfungsi optimal mengingat satu lajur untuk parkir kendaraan yang pengendaranya beristirahat.

Oleh karena itu, hanya satu lajur yang dapat digunakan untuk melintas kendaraan. Hal itu pun tidak dapat berfungsi optimal karena menjadi satu dengan lajur antrean kendaraan yang akan mengisi BBM.

Di Gerbang Tol Colomadu belum terlihat penumpukan kendaraan. Terlihat, dua gardu eksisting difungsikan dan ada enam gardu satelit yang sudah terpasang ke arah keluar tol. Meski demikian, baru tiga gardu satelit yang dioperasionalkan.

Untuk memastikan kelancaran pembayaran di gerbang tol, terlihat para petugas PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) berjaga-jaga di setiap gardu pembayaran.

Menuju ke jalan arteri, terlihat ramai lancar. Di pertigaan Colomadu, Kartasura mulai terlihat kemacetan hingga 100 meter yang didominasi oleh kendaraan roda empat, sedangkan di pertigaan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo jalan masih ramai lancar, baik menuju Klaten dan Yogyakarta, maupun Solo.

Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Utama PT JSN Ari Wibowo mengatakan telah membentuk Satgas Lebaran yang bertugas mulai H-7 hingga H+7 Lebaran 2019.

"Fokus di satgas adalah mengoordinasikan antrean di gerbang tol dan memastikan penggunaan fasilitas di 'rest area' karena 'rest area' ini kan bukan kami yang mengelola tetapi Jasamarga Properti," katanya.

Selain itu, JSN akan menambah petugas tol yang terjun ke lapangan. Jika pada hari normal hanya 50 petugas di lapangan, pada arus mudik Lebaran jumlahnya ditambah menjadi 100 petugas.

Baca berita Pemudik lainnya di Tempo.co

ANTARA