BPTJ: Terminal Bayangan Picu Jumlah Pemudik di Terminal Turun

Reporter

Kepala BPTJ Bambang Prihantono meresmikan Terminal Tipe A Pondok Cabe, Tangerang. 31 Desember 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti
Kepala BPTJ Bambang Prihantono meresmikan Terminal Tipe A Pondok Cabe, Tangerang. 31 Desember 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengemukakan penurunan jumlah pemudik di sejumlah terminal dipicu oleh kehadiran terminal bayangan.

Baca juga: Menhub: H-6, Kenaikan Jumlah Pemudik Signifikan

"Situasi itu terjadi di Terminal Pondokcabe, Tangerang Selatan, dan di Terminal Tipe A Jatijajar, Depok," kata Direktur Angkutan BPTJ, Aca Mulyana, di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis, 30 Mei 2019.

Menurut dia, penurunan jumlah pemudik yang paling tampak dari pengamatannya terjadi di Terminal Pondokcabe. Pada H-7 Lebaran atau Rabu (29/5), jumlah pemberangkatan bus hanya berkisar 70 unit  yang membawa 128 penumpang.

Meski kondisi itu mengalami lonjakan dari situasi normal mencapai satu hingga dua unit bus per hari, situasi mudik di terminal tersebut masih relatif landai di masa mudik Lebaran.

Pemicunya, kata Aca, adalah kehadiran terminal bayangan yang bersifat ilegal yang beroperasi di sejumlah pool bus milik sejumlah perusahaan otobus.

"Terminal Pondokcabe belum begitu ramai karena masih banyak bus yang menaikkan penumpang di pool bus yang menjadi terminal bayangan," katanya.

Kondisi serupa juga terjadi di Terminal Jatijajar akibat kehadiran terminal bayangan di sekitar Rumah Sakit Tugu Ibu Cimanggis dan di eks Terminal Ciputat.

"Dari catatan kami di lapangan, PO Maju Lancar hanya mengerahkan 25 unit bus, Sinar Jaya sepuluh unit bus," katanya.

BPTJ menilai, faktor lain dari sepinya penumpang juga dipicu kurangnya sosialisasi yang masif terhadap operasional dua terminal tersebut yang berjalan sejak 13 Maret 2018.

"Kami juga memberikan masukan kepada instansi terkait untuk mengintensifkan lagi penertiban terminal bayangan," ujarnya.

Baca juga berita Pemudik lainnya di Tempo.co

ANTARA