Lebaran 2019, Mengapa Extra Flight Bandara Ngurah Rai Berkurang?

Reporter

Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941 di kawasan Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis, 7 maret 2019. Pengamanan oleh Pecalang tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu yang menjalani
Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941 di kawasan Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis, 7 maret 2019. Pengamanan oleh Pecalang tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu yang menjalani "catur brata" penyepian. ANTARA

TEMPO.CO, Denpasar - Selama Lebaran 2019 PT Angkasa Pura I, pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, menyediakan 216 penerbangan tambahan atau extra flight yang telah diajukan pada 24 Mei 2019. Jumlah tersebut jauh berkurang dari 2018.

BacaJakCloth Lebaran 2019 Mulai Digelar di Jakarta Hari Ini

“Tahun lalu ada 765 permohonan extra flight, saat ini penurunan 254 persen,” kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Ngurah Rai, Haruman Sulaksono, pada saat membuka posko angkutan terpadu Lebaran 2019 pada Selasa, 28 Mei 2019.

Turunnya permintaan extra flight dipengaruhi oleh harga tiket penerbangan domestik yang mahal sehingga mempengaruhi jumlah penumpang. “Extra flight khusus untuk angkutan Lebaran 2019 dan liburan,” kata Humas PT Angkasa Pura I Arie Ahsanurrohim.

Baru dua maskapai yang mengajukan permohonan extra flight di Ngurah Rai, yakni Batik Air dan Air Asia. Maskapai Air Asia mengajukan 84 permohonan, sedangkan Batik Air 132. Dari keseluruhan extra flight tidak sepenuhnya akan digunakan. Seperti pada 2018, dari total jumlah penerbangan tambahan hanya sekitar 60 persen yang digunakan.

Pada April 2019 terjadi penurunan penumpang di Bandara Ngurah Rai sebesar 9 persen untuk penerbangan domestik. Tapi, penerbangan internasional tetap tumbuh 14 persen.

Baca jugaLebaran 2019, Ini Rancangan Pembatasan Angkutan Berat dan Truk

Bandara Ngurah Rai membuka posko angkutan terpadu Lebaran 2019 selama 24 jam nonstop selama 16 hari mulai 29 Mei hingga 13 Juni 2019.

PT Angkasa Pura I memprediksi puncak arus mudik melalui jalur udara terjadi pada 1 Juni 2019 dengan 471 pergerakan pesawat udara dan 76.974 penumpang terangkut. Pasca Lebaran 2019 diperkirakan pada 9 Juni 2019 akan terdapat 471 pergerakan pesawat dan 84.385 penumpang yang akan dilayani di Bandara Ngurah Rai.

Made Argawa