Tiket Pesawat Garuda Indonesia untuk Mudik Lebaran Ludes Terjual

Sejumlah petugas tiket Garuda Indonesia saat melayani penumpang, di PT Angkasa Pura II Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (8/1). Pada 10 Januari Bandara Halim Perdanakusuma secara resmi akan dioperasikan menjadi bandara komersial. TEMPO/Imam Sukamto
Sejumlah petugas tiket Garuda Indonesia saat melayani penumpang, di PT Angkasa Pura II Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (8/1). Pada 10 Januari Bandara Halim Perdanakusuma secara resmi akan dioperasikan menjadi bandara komersial. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta – Tiket penerbangan maskapai Garuda Indonesia untuk periode masa angkutan mudik Lebaran telah ludes. Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Persero Pikri Ilham mencatat, hampir 100 persen penjualan tiket untuk sejumlah rute tujuan mudik saat ini laku terjual.

Baca juga: Puncak Mudik di Bandara Kualanamu H-3,Penumpang Turun 19,7 Persen

“Ke Padang, Medan, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Denpasar telah habis,” ujar Pikri dalam pesan pendek kepada Tempo, Senin, 27 Mei 2019.

Pikri mengakui, pada masa Lebaran, maskapainya berhasil meningkatkan load factor karena ada penambahan frekuensi penerbangan. Adapun peningkatan jumlah penumpang ketimbang hari biasa diperkirakan mencapai 2 persen.

Menurut pantauan Tempo di situs pemesanan tiket pesawat berbasis aplikasi Traveloka, tiket maskapai Garuda Indonesia untuk rute yang disebutkan Pikri memang sudah tak tersedia. Adapun tiket pesawat yang masih tersisa di rute-rute favorit itu merupakan penerbangan dengan maskapai bujet, yakni Lion Air. Harga yang dipatok pun melampaui harga maskapai full service, yakni berkisar lebih dari Rp 2 juta.

Selama masa angkutan Lebaran 2019, maskapai pelat merah Garuda Indonesia menyediakan lebih-kurang 2,7 juta kursi. Jumlah tersebut sudah termasuk extra flight atau tambahan penerbangan.

Kendati penjualan tiket Garuda Indonesia untuk rute mudik moncer, Pikri mengakui hal tersebut tak berlaku untuk perjalanan sebaliknya. Manajemen maskapai mencatat, terjadi penurunan tingkat keterisian penumpang yang signifikan untuk rute menuju Jakarta.

Dalam data yang dipaparkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya, load factor rute tujuan Jakarta merosot menjadi 60 persen. Untuk mengantisipasi penurunan angka load factor tersebut, manajemen Garuda Indonesia mengklaim telah memberikan diskon sebesar 50 persen.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti sebelumnya mengatakan pemudik yang akan menempuh perjalanan lewat jalur udara tahun ini diperkirakan mencapai 9 persen atau 1,41 juta orang. Angka pemudik menggunakan pesawat tahun ini tak jauh berbeda dengan periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 1,44 juta orang. 

Baca berita Mudik lainnya di Tempo.co