TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo mengimbau para pemudik untuk memanfaatkan pos kesehatan sehingga mengetahui kondisi fisik selama perjalanan mudik 2019.
Baca juga: Tiket Pesawat Mahal, Penumpang Kapal Laut di Belawan Meningkat
“Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan pos kesehatan ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan nyaman. Demikian pula, petugas kesehatan akan dapat memberikan pelayanan dengan nyaman dan maksimal karena didukung dengan sarana, prasarana, peralatan dan perbekalan kesehatan yang memadai,” kata Bambang dalam konferensi pers di kantor Kemenkes Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019.
Pelayanan kesehatan yang diberikan di pos kesehatan berupa pengobatan umum, pelayanan kesehatan tradisional, pelayanan kegawatdaruratan, dan pelayanan transportasi rujukan medis.
Pos kesehatan juga memberikan pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan, seperti penyediaan informasi kesehatan dan pemeriksaan tekanan darah. Semua fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan secara gratis tanpa dipungut biaya.
Pada musim mudik Lebaran 2019 atau Idul Fitri 1440 H Kemenkes menyiapkan 923 pos kesehatan yang tersebar di seluruh jalur mudik.
Bambang menjelaskan pos layanan kesehatan terintegrasi dengan berbagai pos layanan keamanan dari kepolisian, Kementerian Perhubungan, dan Pertamina. Pos layanan tersebut tersedia di setiap area peristirahatan di sejumlah titik jalur mudik.
Selain pos kesehatan, pemerintah juga menyiagakan 4.210 Puskesmas, 375 RS sekitar jalur pantura, 144 RS rujukan, 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan 188 Public Safety Center (PSC) di nomor 119.
Bagi pemudik yang membawa kendaraan sendiri ke kampung halaman sangat disarankan untuk beristirahat setiap empat jam agar tetap fit berkendara.
Mengemudi tanpa berhenti selama empat jam lebih akan membuat penurunan kesigapan tubuh maupun respon tubuh, sehingga rawan untuk terjadi kecelakaan.
Baca berita Mudik 2019 lainnya di Tempo.co
ANTARA