Berbagi Konten Ramadan Secara Live Lewat Platform Digital

Reporter

Puluhan santri belajar mengaji di tengah lapang beralaskan tikar dengan menggunakan penerangan Senter di Jebres, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, 1 Juni 2018. Murid-murid pesantren Baitul Mustofa melakukannya satu kali dalam bulan Ramadhan kegiatan belajar membaca Al quran tersebut bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta dan alam sekitar. Bram Selo Agung/Tempo
Puluhan santri belajar mengaji di tengah lapang beralaskan tikar dengan menggunakan penerangan Senter di Jebres, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Jumat, 1 Juni 2018. Murid-murid pesantren Baitul Mustofa melakukannya satu kali dalam bulan Ramadhan kegiatan belajar membaca Al quran tersebut bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta dan alam sekitar. Bram Selo Agung/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Belajar agama dalam tren digital di Indonesia dapat dilakukan di mana saja, termasuk langsung melalui aplikasi di ponsel pintar seperti fitur "Cakap Live Spesial Ramadan 1440 H" dari aplikasi Cakap.

Baca juga: Kue dan Tradisi Warga Palestina Saat Ramadan

“Cakap Live Spesial Ramadan hadir sebagai platform untuk menjembatani sharing berbagai macam kemampuan dan pengetahuan yang tidak hanya berkutat dengan bahasa," ujar CEO Cakap Tomy Yunus dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019.

Cakap adalah perusahaan rintisan pengembang aplikasi belajar bahasa asing secara dua arah.

Fitur itu menghadirkan berbagai pembicara ahli di bidangnya dari dalam dan luar negeri untuk berbincang mengenai beragam topik. Misalnya soal implementasi agama dalam kehidupan sehari-hari hingga ke pembahasan tajwid baca Al-Quran dan Belajar Bahasa Arab.

Beberapa contoh judul Cakap Live Ramadan antara lain: Mengenal Bahasa Arab Dalam Percakapan Sehari-hari (Analisa Apriliani), Muslimah Berkarir (Ranitya Nurlita), dan Tradisi Syiar Islam Selama Ramadan di Indonesia (Achmad Farid).

Sebagian besar pihak yang terlibat sebagai pembicara Cakap Live memiliki tujuan yang sejalan dengan Cakap, yaitu berbagi pengalaman dan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Cakap, lanjut Tomy, diharapkan menjadi fasilitas berbagi pengetahuan seputar Ramadan antara narasumber dan pengguna tanpa batasan jarak dan waktu.

ANTARA