Pola Makan Keliru selama Ramadan, Awas Gangguan Kesehatan

ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pola makan salah selama Ramadan sering memicu berbagai macam gangguan kesehatan. Menurut dokter spesialis gizi klinik dari RSUD Cianjur, dr. Julia Dewi Mgizi, SpGK, ada lima gangguan kesehatan yang paling sering muncul selama bulan puasa, yaitu penyakit lambung atau maag, dehidrasi, sembelit, gangguan pencernaan, dan radang tenggorokan.

Kelima gangguan kesehatan itu umumnya muncul akibat kesalahan pola makan saat sahur dan berbuka puasa. Apa saja kesalahan yang paling sering dilakukan saat berbuka puasa dan sahur sehingga memicu gangguan kesehatan?

#Makan terlalu banyak
Menahan lapar dan dahaga seharian tak jarang membuat orang membayangkan ingin menyantap aneka makanan saat berbuka. Padahal, sangat tidak disarankan kalap berbuka puasa.

Akibat makan secara berlebihan saat berbuka puasa bisa menyebabkan rasa begah, mual, dan muntah. Untuk menghindarinya, makanlah secara bertahap, misalnya dibagi dua sesi, saat berbuka puasa dibuka dengan makanan ringan dan manis. Lalu baru makan makanan berat setelah salat tarawih.

Baca juga:
Pilihan Olahraga saat Puasa Ramadan, Jalan Kaki hingga Bersepeda
Agar Puasa Ramadan Lancar Sepanjang Hari, Ini Saran Dokter

#Langsung tidur
Kewajiban makan di waktu sahur mau tidak mau mengurangi waktu tidur malam sehingga setelah selesai makan sahur kebanyakan orang memilih tidur kembali. Padahal, langsung tidur setelah makan akan memicu asam lambung kembali naik ke kerongkongan dan menyebabkan radang tenggorokan.

#Banyak lemak, sedikit sayur
Gorengan, makanan bersantan, dan makanan berlemak lain memang sangat menggoda untuk berbuka puasa sehingga orang melupakan makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan segar. Padahal, kekurangan serat selama berpuasa dapat menyebabkan sembelit dan masalah pencernaan sebab serat berfungsi untuk memperbesar volume feses sehingga memperlancar BAB.

#Minum kafein
Kesalahan lain yang sering dilakukan orang selama berpuasa adalah meminum minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, dan minuman bersoda. Minuman berkafein dapat merangsang pengeluaran asam lambung dan memicu sering buang air kecil sehingga menyebabkan dehidrasi.

#Konsumsi karbohidrat simpleks
Saat Ramadan, konsumsi karbohidrat simpleks yang berasal dari  makanan manis dan makanan yang terbuat dari tepung biasanya meningkat drastis. Memang, Anda butuh makanan manis untuk meningkatkan kadar gula darah saat berbuka puasa. Namun, ingatlah konsumsi karbohidrat simpleks yang terlalu tinggi justru menyebabkan cepat lapar dan lemas.

AURA