Ramadan, Pertamina Siapkan 8 Pesawat Distribusi BBM di Papua

Reporter

Pesawat Air Tractor (AT802) yang akan membawa BBM ke wilayah Krayan dari Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara, 17 Juni 2016.  Saat kelangkaan BBM, harga bensin di Krayan Selatan mencapai Rp 50.000/liter pada 2014 lalu. ANTARA/Hafidz Mubarak A.
Pesawat Air Tractor (AT802) yang akan membawa BBM ke wilayah Krayan dari Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara, 17 Juni 2016. Saat kelangkaan BBM, harga bensin di Krayan Selatan mencapai Rp 50.000/liter pada 2014 lalu. ANTARA/Hafidz Mubarak A.

TEMPO.CO, Sorong - PT Pertamina Marketing Operation Region VIII menyiapkan delapan pesawat udara guna distribusi BBM di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara selama Ramadan dan Lebaran.

Baca juga: BPOM Temukan Takjil Mengandung Zat Berbahaya Formalin dan Boraks

Selain pesawat, Pertamina menyiapkan 20 kapal tanker, 59 unit kapal laut pengangkut BBM dan 218 mobil tangki dan truk serta memanfaatkan armada mobil tangki industri guna memastikan ketersediaan BBM dan LPG bagi selama bulan Ramadan.

Unit Manager Communication, Relations, dan CSR MOR VIII PT Pertamina, Brasto Galih Nugroho di Sorong, Senin, 20 Mei 2019, mengatakan PT Pertamina Marketing Operation Region VIII telah membentuk Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2019 guna memastikan stok BBM dan LPJ lancar menjelang Idul Fitri 1440 H wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara. "Sebanyak 48 personel Satgas dan 547 personil operasional dipersiapkan oleh Pertamina yang akan bertugas sejak H-15 hingga H+15 Idul Fitri," katanya.

Tim Satgas ini, kata dia, tersebar di Kantor Unit Jayapura, 20 Terminal BBM dan 1 Jobber, serta 11 Depot Pengisian Pesawat Udara di seluruh wilayah operasional MOR VIII.

Menurut dia, guna menjamin kesiapan Satgas RAFI di lokasi, General Manager beserta Tim Manajemen MOR VIII telah melakukan pengecekan langsung ke beberapa Terminal BBM dan DPPU diantaranya TBBM Sorong, TBBM Manokwari, TBBM Wayame Ambon, DPPU DEO Sorong, DPPU Rendani, dan DPPU Pattimura pekan lalu.

Dari sisi penyaluran di 4 provinsi wilayah operasional MOR VIII, Pertamina memprediksikan penyaluran produk Gasoline atau Premium, Pertalite, dan Pertamax mengalami kenaikan sebesar +1,8% dibandingkan penyaluran normal. Sedangkan Gasoil bahan bakar diesel Solar Bio, Dexlite mengalami penurunan sebesar -20% yang disebabkan kendaraan truk mengalami penurunan aktivitas baik truk proyek maupun truk angkutan serta aktivitas proyek mengalami perhentian selama Idul Fitri.

Menurut dia, produk kerosene atau minyak tanah mengalami kenaikan sebesar +8% yang disebabkan adanya Operasi Pasar pada Wilayah Marketing Operation Region VIII, dan penyaluran Avtur diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar +3%.

Sementara itu, lanjut dia, penyaluran LPG diperkirakan turun -10% dikarenakan banyaknya masyarakat pendatang yang melakukan perjalanan mudik.

Pertamina memastikan seluruh Terminal BBM beroperasi selama periode Satgas, memastikan kehandalan sarana dan fasilitas Penerimaan, Penimbunan dan Penyaluran BBM di seluruh lokasi, memonitor stok BBM dan LPG di seluruh wilayah dengan sistem komputerisasi atau Sistem Informasi Management Supply dan Distribution.

Pertamina juga bekerja sama dengan Bank persepsi untuk tetap memberikan layanan selama periode Satgas Ramadan dan Idul Fitri 1440 H, serta berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, TNI, POLRI, dan Hiswana Migas untuk kelancaran di periode Satgas.

Selain itu, Pertamina mempersiapkan sarana fire dan safety di masing-masing lokasi, dan memastikan kepatuhan aspek HSSE agar proses penyaluran BBM dan LPG selama periode Satgas berjalan dengan lancar.

"Keseluruhan kegiatan operasional pengamanan stok BBM dan LPG selama periode Satgas Ramadan dan Idul Fitri 2019 ini merupakan bagian dari program ‘Pertamina Melayani’ yang bertujuan untuk menjamin ketersediaan BBM dan LPG dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat," kata dia.

ANTARA