Mudik 2019, Pelebaran Jalan di Area Blok Cepu Disetop H-7

Pekerja menyelesaikan proyek pelebaran jalan nasional ruas Temanggung-Bawen di Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2019. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada Minggu, 9 Juni 2019 atau H+3 lebaran. ANTARA/Puspa Perwitasari
Pekerja menyelesaikan proyek pelebaran jalan nasional ruas Temanggung-Bawen di Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2019. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada Minggu, 9 Juni 2019 atau H+3 lebaran. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Bojonegoro - Mengantisipasi kemacetan arus mudik 2019, pelebaran jalan nasional di jalur tengah penghubung Bojonegoro-Cepu-Blora akan diberhentikan sementara pada H-7 Lebaran dan dimulai lagi pada H+7. Proyek pelebaran yang melintas di Lapangan Minyak Banyu Urip Blok Cepu, masuk lintasan padat lalu lintas karena menjadi jalur alternatif penghubung Semarang-Surabaya.

Baca juga: Mudik 2019, Jalan Tol Batang - Semarang Dipasangi CCTV

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro, Adhi Wicaksono, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Bojonegoro untuk pengaturan lalu lintas. Terutama di titik pelebaran area Blok Cepu, tepatnya di Desa Sudu dan Desa Ngraho Kecamatan Gayam, saat mendekati lebaran proyek pelebaran dihentikan sementara.”Ya, proyek akan berhenti sementara,” ujarnya pada Tempo Selasa, 14 Mei 2019.

Alasannya, lanjut Adhi Wicaksono, jalur tengah tersebut daerah padat lalu lintas. Selain karena sudah berstatus jalan nasional yang menghubungkan jalur antar-provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, jalur itu menjadi persilangan jalur selatan dan utara. Yaitu antara Bojonegoro-Cepu-Blora dan juga penghubung Kota Tuban-Ngawi lewat Padangan. “Tiap musim mudik, lalu lintas jalan penuh,” katanya.

Jalan yang melintas di antara Desa Sudu dan Ngraho Kecamatan Gayam, di antaranya di bawah flyover dilebarkan sekitar 10 hingga 12 meter. Panjang jalan yang dilebarkan sekitar 5 kilometer. Jalan di daerah tanahnya cenderung labil sehingga rawan bergelombang, dan merekah.  

Saat ini pelebaran jalan masih berlangsung. Sejumlah alat berat didatangkan untuk merobohkan sejumlah pohon dan pinggir jalan dikeruk untuk penambahan pelebaran. Untuk menghindari macet, diberlakukan sistem buka-tutup jalan.

Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Kepolisian Resort Bojonegoro, Ajun Komisaris Aristianto mengatakan sudah koordinasi dengan pengelola proyek pelebaran di Kecamatan Gayam.”Ya, nanti proyek berhenti saat mendekati Lebaran,” ujarnya.

Menurutnya, jalan yang dilebarkan itu jalur vital. Sehingga jika proyek jalan saat mudik 2019, kemungkinan akan terjadi kemacetan. Apalagi sejumlah titik jalan menuju arah Bojonegoro-Cepu-Blora juga rawan macet.