Jawa Tengah Siap Sambut Pemudik

Reporter

Ilustrasi kemacetan kendaraan pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi kemacetan kendaraan pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Solo - Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Rycko Amelza Dahniel menyebutkan Polri telah mempersiapkan rencana pengamanan penyambut para pemudik masuk di wilayah Jawa Tengah melalui Operasi Ketupat 2019 yang digelar tanggal 29 Mei-13 Juni mendatang.

Baca juga: Tiket Pesawat Mahal, Pemudik Jalur Darat Bakal Naik 10 Persen

"Kami persiapan menyambut pemudik tahun ini, sesuai dengan rencana pengamanan yang sedang disusun dalam Operasi Ketupat," kata Rycko di sela kunjungan kerja di Markas Polres Kota Surakarta, Rabu, 8 Mei 2019.

Rycko sudah bertemu dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Mabes Polri bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Dirjen Pehubungan Darat untuk merencanakan manajemen lalu lintas dalam arus mudik dan balik Lebaran 2019.

"Pada rencana operasi manajemen lalu lintas yang akan dilaksanakan pertama, yakni memprioritaskan tentang keselamatan para pemudik, kata Rycko.

Oleh karena itu, kata dia, soal keselamatan pemudik akan dilakukan berbagai regulasi guna mengurangi penggunaan pemudik bersepeda motor dengan memberikan akses kemudahan bagi masyarakat yang akan membawa motor ke kampung halamannya. Dengan begitu, masyarakat bakal dibantu antara lain dengan menggunakan angkutan kapal laut, kereta api, dan truk-truk.

Langkah kedua, kata dia, melakukan pengecekan terhadap kendaraan terutama armada untuk angkutan umum. Pengecekan akan ditingkatkan kembali pemeriksaannya, kesiapan, dan kelayakan terhadap kendaraannya.

Selain itu, Polda Jawa Tengah melaksanakan manajemen rekayasa lalu lintas. Rycko berharap Lebaran tahun ini, akan lebih baik dibanding tahun sebelumnya karena ruas jalan tol Trans Jawa dari barat ke timur sudah tersambung semua. Mulai dari Jakarta ke Jawa Barat kemudian menuju Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Menurut dia, untuk Jawa Tengah ada sebanyak 24 pintu keluar tol Trans Jawa ini. Namun, pintu keluar tol di Jawa Tengah berdasarkan prediksi Pejagan, Brebes barat dan timur akan menjadi pintu favorit para pemudik menuju ke jalur selatan.

Pemudik ke jalur ke selatan seperti menuju Sanggong, Ajibarang, Purbalingga, termasuk ke Wonosobo. Bahkan, pintu keluar Colomadu Karanganyar juga menjadi favorit menuju Solo dan Yogyakarta.

"Oleh karena itu, petugas akan melakukan rekayasa lalu lintas untuk pengaturan di titik titik itu," kata Rycko yang didampingi Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi.

Dia mengatakan untuk mengurangi "trouble sport" atau lokasi bermasalah yang sudah diidentifikasi di dalam jalan tol terutama pintu keluar/masuk tol.

"Kami sudah melakukan uji coba untuk proaktif menjemput pemudik agar tidak terkunci di dalam satu pintu saja, dan kedua dengan menambah rest area. Di wilayah Jateng ada satu ruas tol sepanjang 174 kilometer tidak ada rest area, dan ada sepanjang 294 Km tidak ada Pom bensin atau SPBU. Hal ini menjadi permasalahan kami, dan akan diperhatikan saat arus mudik nanti," katanya.

Rycko mengatakan trouble sport kedua pemudik setelah keluar dari pintu tol seperti rambu lampu merah, penyempitan jalan, pasar tumpah, SPBU dan restoran-restoran juga akan dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan pemerintah daerah untuk melakukan proses kanalisasi terhadap pasar tumpah. Pada pasar tumpah akan diatur, dimana tempat penyeberangan dan mobil berhenti ini, namanya proses kanalisasi.

"Hal ini, beberapa hal yang akan disiapkan dalam menyambut arus mudik di Jateng. Polri bersama TNI akan melakukan operasi. Tahun lalu dengan setengah kekuatan dari Polri yang diturunkan untuk menjamin dan melayani saudara kita yang melaksanakan mudik/balik Lebaran 2019," katanya.

Baca berita pemudik lainnya di ramadan.tempo.co

ANTARA