Jam Kerja Dipangkas, ASN Kaltim Diminta Tetap Tingkatkan Kinerja

Ratusan pegawai negeri sipil (PNS)  mengikuti upacara peringatan Hari Otonomi Daerah Tahun 2019 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Kamis, 25 April 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Ratusan pegawai negeri sipil (PNS) mengikuti upacara peringatan Hari Otonomi Daerah Tahun 2019 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Kamis, 25 April 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Samarinda - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memangkas jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) selama Ramadan. Meski begitu, ASN diminta tetap meningkatkan kinerja sekaligus fokus menjalankan ibadan puasa.

Baca: Selama Ramadan, Jam Kerja Pegawai Banten 06.00-12.30

"Perubahan jam kerja hanya berlaku selama bulan suci Ramadan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Provinsi Kaltim, Meiliana, melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Mei 2019.

Ketentuan jam kerja pada hari biasa adalah pukul 07.30-16.00 Wita. Tetapi selama Ramadan, jam kerja pada Senin-Kamis diberlakukan pada pukul 08.00-15.00 Wita. Pada Jumat masuk pukul 08.00 wita sampai 11.00 wita.

Meiliana mengatakan, meski bekerja di bulan puasa, semangat dan disiplin kerja harus tetap terjaga dengan baik bagi seluruh pegawai pemerintah.

"Disiplin jam kerja tetap dilaksanakan. Bagi pegawai bukan menjadi paksaan, melainkan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan. Karena setiap pegawai memiliki ikatan dengan aturan yang telah ditentukan dalam perundang-undangan," ujar Meiliana.

Setiap pegawai, kata Meiliana, harus memahami tugas dan tanggungjawabnya. Sehingga sikap disiplin tak dianggap sebagai hal yang dipaksakan, melainkan kewajiban ASN selaku abdi negara dan abdi masyarakat.

Sebagai ASN, lanjut Meiliana, pengabdian kepada bangsa dan negara serta masyarakat adalah tugas yang mulia. Sebagai abdi negara, maka setiap pegawai negeri sipil sudah terikat dengan tanggung jawab yang harus dilaksanakan.

Baca: Selama Ramadan, Begini Perubahan Jam Kerja Pegawai DKI

Dia mengatakan setiap organisasi perangkat daerah (OPD) memiliki program yang bagus, tetapi jika tidak dilaksanakan dengan baik karena disiplin kerja kurang, maka semua itu tidak ada gunanya.

"Peningkatan disiplin kerja harus ditingkatkan. Sebab, bagaimana pun hebat dan pintarnya pegawai, jika tidak disiplin. Maka semua pekerjaan dipastikan tidak terlaksana dengan baik. Mari kita bekerja dengan baik. Itu semua dilakukan untuk ibadah, apalagi dalam momentum bulan suci Ramadan, " kata Meiliana.