Menjelang Ramadan, Menhan Minta Masyarakat Lupakan Perbedaan

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan keterangan pers usai rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2019 di Gedung AH Nasution Lt 16, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019. TEMPO/Subekti.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan keterangan pers usai rapat pimpinan Kementerian Pertahanan 2019 di Gedung AH Nasution Lt 16, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengingatkan bahwa menjelang Ramadan, masyarakat harus melupakan perbedaan yang muncul dalam Pemilu 2019. Dia mengatakan persoalan pemilu yang sudah dilalui selama delapan bulan jangan sampai menimbulkan polemik di masyarakat.

Baca: Ketua DPR Imbau Kegaduhan Politik Selama Ramadan Dihentikan

"Saya menyampaikan sekarang tidak ada lagi 01, 02. Tidak ada lagi itu, sudah selesai sebulan yang lalu," ujar dia dalam acara Gema Ramadan Kementerian Pertahanan di Bundaran Hotel Indonesia, Ahad, 5 Mei 2019. Angka 01 adalah nomor urut pasangan Jokowi-Ma'ruf di pilpres 2019, sementara nomor urut 02 untuk pasangan Prabowo-Sandiaga. 

Menurut Ryamizard, acara Gema Ramadan tersebut sebagai upaya mengenalkan pentingnya bela negara bagi masyarakat. Dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak lagi memperlihatkan kubu-kubuan yang muncul dalam pemilihan presiden.

"Yang ada sekarang mari kita bersatu, satu bangsa, satu sebagai bangsa Indonesia. Tidak ada lagi 01, 02, nanti lama-lama (bisa) bermusuhan. Itu tidak ada deh, buang deh," kata Ryamizard.

Di Ramadan ini, Ryamizard mengajak masyarakat untuk bersatu dan mensucikan hati. "Jangan sampai ada dendam, ada hoaks. Sucikan bulan Ramadan, bulan puasa. Itu tujuannya hari ini," ujar dia.

Baca: Ramadan, Bandara Soekarno-Hatta Siapkan Taman Halal

Selain dihadiri Ryamizard, acara Gema Ramadan juga melibatkan pejabat eselon I dan II di Kementerian Pertahanan. Ikut hadir beberapa siswa magang di Kementerian Pertahanan dari luar negeri seperti Cina, Sri Lanka, dan Australia.