Ramadan, Darmin Nasution Waspadai Harga Angkutan Ketimbang Pangan

Reporter

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kiri) dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) dalam acara Indonesia Industrial Summit 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, Senin, 15 April 2019. Tempo/Fajar Pebrianto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution (kiri) dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan) dalam acara Indonesia Industrial Summit 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, Senin, 15 April 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berujar pemerintah tidak ada komoditas pangan khusus yang menjadi perhatian selama Ramadan mendatang.

Baca juga: Mentan: 100 Ribu Ton Bawang Putih Impor Masuk Menjelang Ramadan

"Enggak ada, lebih banyak urusan angkutan yang harus kita perhatikan," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat, 3 Mei 2019.

Darmin berujar kerap ada kenaikan tarif angkutan pada masa lebaran, khususnya pada angkutan darat. Bahkan, pada beberapa moda angkutan, tutur dia, memang sengaja ada kenaikan tarif karena adanya tuslah. "Namanya mau lebaran, udah lah kasih dikit juga sama dia."

Adapun pada komoditas pangan, kata Darmin, harga cabai dan bawang merah diperkirakan belum cepat turun. Ia berharap stok anyar mulai beredar menyusul adanya masa panen, meski belum puncak. 

"Cabai dan bawang puncak panennya bukan April, tapi bisa Juni atau apa," kata Darmin. "Sementara itu, tinggal dicari saja caranya supaya jangan terlalu tinggi (harganya), tapi cabai itu berapa sih orang makan cabai."

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi pada April 2019 yang mencapai 0,44 persen terutama dipicu oleh lonjakan harga tiket pesawat dan bahan makanan. Dalam hitungan BPS, inflasi April secara tahunan atau yoy mencapai 2,8 persen, sedangkan inflasi tahun kalender selama Januari hingga April tercatat 0,8 persen. 

Berdasarkan catatan BPS, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga bahan makanan dan melonjaknya tarif transportasi udara. Harga bahan makanan memberikan andil pada inflasi sebesar 0,31 persen, sedangkan lini transportasi menyumbang angka inflasi sebesar 0,05 persen. 

Harga bahan makanan paling tinggi terjadi pada bawang merah. Ketimbang bulan sebelumnya, harga bawang merah rata-rata mengalami peningkatan 22,93 persen. Adapun kenaikan harga bawang putih juga turut menjadi penyumbang inflasi karena secara umum di pasaran, harga bahan makanan tersebut naik dengan rata-rata kenaikan 0,09 persen. 

Sementara itu, penyumbang tertinggi untuk komponen inflasi transportasi adalah naiknya harga tarif tiket pesawat.  BPS meminta sejumlah pihak memperhatikan pergerakan harga lantaran sebentar lagi memasuki masa Ramadan. Pasalnya, Ramadan tahun ini jatuh di awal bulan sehingga kemungkinan besar kenaikan harga-harga terjadi awal Mei.