Jemaah An-Nadzir Memulai Puasa Ramadan Sabtu Besok

Jemaah An-Nadzir menunaikan ibadah salat Idul Fitri di kampung Mawang, Samata, Gowa, Sulawesi Selatan, 16 Juli 2015. Jemaah An-Nadzir meyakini 1 syawal 1436 Hijriyah jatuh pada hari ini, berdasarkan pengamatan tanda-tanda alam, berupa pengukuran tingkat air pasang laut tertinggi di tepi pantai. TEMPO/Iqbal lubis
Jemaah An-Nadzir menunaikan ibadah salat Idul Fitri di kampung Mawang, Samata, Gowa, Sulawesi Selatan, 16 Juli 2015. Jemaah An-Nadzir meyakini 1 syawal 1436 Hijriyah jatuh pada hari ini, berdasarkan pengamatan tanda-tanda alam, berupa pengukuran tingkat air pasang laut tertinggi di tepi pantai. TEMPO/Iqbal lubis

TEMPO.CO, Makassar - Jemaah An-Nadzir memutuskan awal Ramadan 1440 Hijriah jatuh pada Ahad 5 Mei 2019. Namun, jemaah sudah mulai berpuasa pada Sabtu 4 Mei pukul 14.00 WITA.

Baca: Menjelang Ramadan, Harga Merayap Naik di Pasar Induk Kramat Jati

Ketua Dewan Pengawas dan Penanggung Jawab Pendidikan dan Pembangunan Jemaah An-Nadzir Kabupaten Gowa, Samiruddin Pademmui, mengatakan puasa tersebut dilakukan berdasarkan ilmu estimasi bulan yang selama ini diajarkan. “Selama ini parameter itu kami pahami,” tutur Samiruddin usai melakukan musyawarah, Kamis malam, 2 Mei 2019.

Dia menjelaskan, dalam menentukan Ramadan, jemaah An-Nadzir mengamati perpisahan bulan purnama sejak tiga bulan terakhir. Dengan estimasi interval 45 menit setiap malam. Bulan tersebut diamati di sejumlah titik, termasuk sekitar pondok An-Nadzir dan di Gunung Bawakaraeng.

Tak hanya itu, jemaah An-Nadzir juga mengamati pasang air laut. Itu sebagai bukti terakhir perpisahan bulan dari Sya’ban ke Ramadan. “Sebenarnya kami sudah pantau mulai Rajab dan Sya’ban,” tambahnya.

Baca: Webseries Negeri 5 Menara Pilihan Hiburan Inspiratif Saat Ramadan

Penentuan 1 Ramadan dilakukan jemaah An-Nadzir dengan metode hisab, rukyah, dan tanda alam. Dengan melihat air pasang, terbitnya bulan di subuh hari, fajar sidik (jelang matahari terbit) yang menentukan batasan antara malam dan siang.