8 Makanan Tradisional yang Dicari di Pontianak Saat Ramadan

Kue kuno talam ebi dari Pontianak. TEMPO/Aseanty Pahlevi
Kue kuno talam ebi dari Pontianak. TEMPO/Aseanty Pahlevi

7. Es Sari Kacang Hijau dan Es Air Tahu
Es Sari Kacang Hijau ini sebenarnya adalah kacang hijau yang dihaluskan, dicampur dengan gula merah. Es sari kacang hijau jelas berbeda dengan es kacang hijau. Sari kacang hijau yang telah diblender halus ini memiliki tekstur lembut, dinikmati dengan gula merah cair dan santan kental serta es. Manisnya segar untuk berbuka puasa.

Penjual es sari kacang hijau, pastinya juga berjualan es air tahu. Seperti dengan namanya, es air tahu terbuat dari sari kedelai. Minuman yang sama juga dijumpai di banyak tempat, biasa juga disebut susu kedelai. Es air tahu ini, biasanya dinikmati dengan potongan kembang tahu. Kembang tahu atau yuba (bahasa Jepang) adalah produk sampingan proses perebusan kedelai yang diambil dari endapan yang terkumpul di permukaan air perebusan kedelai. Dinikmati dengan guyuran air tahu, es, dan ditambah air gula merah dicampur jahe.

8. Cai Kue
Jajanan ini tenar setelah film Aruna dan Lidahnya diputar. Diyakini berasal dari Kota Singkawang, karena banyak peranakan Tionghoa di sana. Jajanan ini juga disebut choi pan. Bentuknya mirip dengan pangsit berukuran kecil, berkulit tipis dan lembut. Dimasak dengan cara dikukus. Namun belakangan, cai kue juga disajikan dengan cara digoreng.

Topingnya taburan ebi kering dan bawang putih goreng dengan minyak sayur. Cara penyajiannya diletakkan dalam loyang bulat dan ditata menyerupai dimsum. Isi cai kue beragam, dari mulai bengkuang, daun kucai, keladi rebus yang dibumbui, dan kacang hijau yang dibuang kulitnya. Dinikmati dengan saus sambal manis pedas.

Baca berita Ramadan lainnya di Tempo.co